Protes ini lalu muncul dalam bentuk sebuah sajian yang ketika itu cukup baru dan unik.
Sebuah roti dibuat dari tepung beras digoreng dengan bentuk saling memunggunggi sebagai tanda bahwa masyarakat membenci sang perdana menteri Qin Hui dan istrinya.
Tren cakwe ini dimulai oleh seorang penjual makanan bernama Wang Xiaoer dan Li Si yang ketika itu sedang berusaha menemukan ide makanan yang akan dijual.
Kemarahan rakyat yang sangat besar pada sang perdana menteri ternyata menjadi inspirasi untuk keduanya membuat sajian sebagai bentuk protes.
Cakwe dibuat dengan adonan tepung beras yang ditempelkan seperti stik yang akan mengembang ketika digoreng dalam minyak panas.
Sang penjual biasanya akan menjajakan cakwe sambil meneriakannya dengan Hui Goreng yang bermaksudn mencemooh sang perdana menteri.
Hui goreng lalu sering dipelesetkan dengan istilah gui yang berarti hantu atau setan, istilah tersebut biasa digambarkan sebagai cerminan sifat buruk yang dimiliki seseorang.
Baca Juga: Jadi Sarapan Favorit, Begini Sejarah Bubur Ayam yang Berasal dari Tiongkok
Perkembangan Cakwe
Cakwe semakin populer dan banyak digemari oleh warga China kala itu.
Bahan yang diperlukan untuk membuat sajian ini juga sangat sederhana, yaitu dengan mencampurkan tepung terigu dengan tepung beras yang ditambahkan dengan air.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar