GridKids.id - Berbagai negara kini masih dipusingkan dengan kasus varian Omicron yang semakin menggalak.
Indonesia termasuk negara yang masih terus berjuang melawan virus corona.
Pada 3 Februari 2022 Indonesia melaporkan lebih dari 20.000 kasus. Bahkan kini melebihi 30.000 kasus, yaitu per 6 Februari terdapat 36.057 kasus baru.
Untuk itu, kita harus mengetahui gejala Omicron untuk meminimalisir menularkannya pada orang lain.
Berikut ini gejala Omicron yang dilansir dari laman Kemenkes, 4 Februari 2022.
Gejala terinfeksi varian Omicron menurut Kementerian Kesehatan dibedakan menjadi 5, yaitu:
1. Tanpa gejala/asimtomatik
Asimtomatik adalah enggak ditemukan gejala klinis.
2. Gejala ringan
Baca Juga: Kerap Dialami, Ketahui 5 Tanda Penyakit Jantung yang Enggak Boleh Disepelekan
Pasien dengan gejala tanpa ada bukti pneumonia virus atau tanpa hipoksia, frekuensi napas 12-20 kali per menit dan saturasi oksigen lebih dari 95 persen.
Gejala umum yang muncul seperti, demam, batuk, kelelahan, kehilangan nafsu makan, napas pendek, mialgia, nyeri tulang.
Gejala tidak spesifik lainnya seperti, sakit tenggorokan, kongesti hidung, sakit kepala, diare, mual dan muntah, hilang penciuman atau hilang pengecapan.
3. Gejala sedang
Biasanya pasien akan mengalami tanda seperti demam, batuk, sesak, napas cepat tanpa tanda pneumonia berat, dengan saturasi oksigen 93 persen.
4. Gejala berat
Gejala berat ditandai dengan demam, batuk, sesak, napas cepat.
Enggak hanya itu, tanda lainnya seperti frekuensi napas lebih dari 30 kali per menit, distres pernapasan berat dan saturasi oksigen kurang dari 93 persen.
5. Kritis
Adapun yang dimaksud kritis yaitu pasien dengan gejala gagal nafas, komplikasi infeksi, atau kegagalan multiorgan.
Baca Juga: Tanpa Efek Samping, Coba 5 Bahan Alami Pengganti Obat yang Bantu Atasi Tenggorokan Gatal
Pengobatan Omicron yang Bisa Dilakukan
Sebaiknya yang mendapatkan prioritas untuk penanganan varian Omicron adalah pasien dengan gejala sedang, berat, kritis, dan membutuhkan oksigen.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Ibu Siti Nadia Tarmizi mengatakan, penularan varian Omicron sangat cepat jika dibandingkan dengan varian Alpha, Betha, dan Delta.
Kabar baiknnya, gejala Omicron lebih ringan dan tingkat kesembuhan juga sangat tinggi.
Jika kamu positif Omicron tanpa gejala atau gejala ringan diimbau isolasi mandiri (isoman) di rumah.
Selain itu, pasien isoman yang saturasinya di atas 95 persen enggak perlu khawatir.
Namun, jika terdapat gejala seperti batuk, flu, demam sebaiknya segera konsultasi melalui telemedisin atau puskesmas setempat.
Baca Juga: Jangan Abaikan, Inilah 5 Dampak yang Dirasakan Tubuh Jika Melewatkan Sarapan
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Regina Pasys |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar