Pada periode perkembangan selanjutnya yaitu pada 2 SM-2 M, feng shui dikenal dengan istilah Kan Yu yang bisa diartikan sebagai manusia yang memahami kehendak dari alam semesta.
Hal ini yang membuat mereka akan menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ditinggalinya dan enggak berusaha melawan energi atau aura yang dirasakannya di sana.
Feng shui terus berkembang sampai pernah juga mengalami masa yang tak biasa dan harus hadapi krisis.
Inilah yang membuat orang Tionghoa yang merantau ke luar negeri akhirnya meneruskan dan melestarikan budaya dan tradisi ilmu feng shui.
Hal ini yang membuatnya jadi dikenal dan diminati banyak orang di seluruh dunia.
Tujuan Feng Shui
Feng shui bertujuan memeroleh keseimbangan dan ketenangan dalam hidup.
Ilmu ini memerhatikan dua poin atau fokus ketika meninjau suatu tata letak bangunan, di antaranya:
Baca Juga: Kenapa Imlek Selalu Identik dengan Warna Merah? #AkuBacaAkuTahu
1. Qi (Chi)
Qi terdapat dalam alam sebagai energi yang tak nampak, yaitu seperti sinar matahari, aliran air, sirkulasi udara, padu padan warna, hingga pengaruh dari kosmik.
Qi berperan mengatur kekuatan alam yang berkaitan dengan pikiran dan alam bawah sadar manusia juga bagaimana seseorang bisa memroses emosi yang dirasakannya.
Feng shui meyakini qi dialirkan angin dan akan berhenti ketika bertemu dengan air.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar