GridKids.id - Belum lama ini masyarakat dihebohkan dengan naiknya harga minyak goreng di pasaran.
Bahkan masyarakat harus menghemat minyak dan mencari cara untuk memimalisir penggunaan minyak di rumah.
Meski begitu, pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan untuk menurunkan harga minyak hingga Rp 14.000 per liternya.
Lalu mengapa minyak goreng di Indonesia sempat mahal? Sebenarnya, mahalnya minyak goreng sudah terjadi sejak 3 bulan terakhir.
Lonjakan ini menjadi ironi mengingat pasokan minyak sawit di Indonesia selalu melimpah.
Bahkan tercatat Indonesia jadi negara penghasil CPO (Crude Palm Oil) terbesar di dunia. Crude Palm Oil adalah salah satu jenis minyak nabati yang paling banyak dikonsumsi masyarakat dunia.
Mengutip laman Pusat Informasi Pangan Strategis Nasional (PIHPS) pada Minggu (9/1/2022) lalu, harga minyak goreng per kilogramnya dijual di kisaran Rp 19.000 sampai dengan Rp 24.000.
Di Gorontalo, harga minyak goreng bahkan menembus Rp 26.350 per kilogramnya.
Padahal sebelum melonjak, harga minyak nabati ini berkisar Rp 11.000 hingga Rp 13.000 tergantung kemasannya.
Baca Juga: Menjaga Kesehatan Tulang hingga Mengatasi Depresi, Kenali 5 Manfaat Mengonsumsi Minyak Ikan
Kurangnya Pasokan Crude Palm Oil
Menurut para pengusaha dari Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) mengungkapkan, kenaikan harga minyak goreng disebabkan oleh kurangnya pasokan minyak nabati dan minyak hewani di pasar global.
Penulis | : | Regina Pasys |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar