GridKids.id - Sebelum memelihara hewan peliharaan, kamu harus berkomitmen untuk merawat dan menjaga kesehatan mereka.
Kali ini, GridKids akan membahas mengenai hewan peliharaan kelinci.
Sama seperti anjing dan kucing, kelinci juga membutuhkan perawatan dan vaksinasi di dokter hewan agar terhindar dari virus dan bakteri.
Kelinci sangat rentan terhadap virus, dengan memberinya vaksin dan perawatan yang tepat kelinci akan bisa bertahan hidup lebih lama.
Selain virus, kelinci juga rentan mengalami gangguan tungau dan jamur kulit dalam tubuhnya.
Artikel ini akan membahas mengenai penyebab dan gejala tungau scabies pada seekor kelinci.
Menurut Dr. drh. Slamet Rahardjo, MP (Praktis Satwa Eksotik) Doktoral SainVeteriner FKH UGM, terdapat sejumlah penyebab dan gejala tungau pada kelinci.
Drh. Slamet menyatakan bahwa kelinci merupakan hewan lagomorpha (memiliki 4 rahang atas 2 gigi bawah), bukan rodentia (4 gigi seri).
Namun, lagomorpha adalah hewan kerabat rodentia.
Baca Juga: Enggak Hanya Wortel, Ternyata Beberapa Jenis Makanan Ini Aman Dikonsumsi Kelinci, Apa Saja?
Rodentia adalah jenis hewan pengerat, di antaranya seperti tikus, hamster dan lainnya.
Namun, lagomorpha memiliki behavior yang sama dengan rodentia, salah satunya kebiasaan mengasah gigi.
"Gigi kelinci kalo enggak di asah bisa tumbuh sepanjang 12 sentimeter. Harus di kasih treatment," ucap drh. Slamet.
"Kelinci juga punya tipe mulut yang sangat sensitif terhadap tungau, sehingga kelinci bisa terkena tungau dari kulit juga," katanya.
"Tungau scabies adalah jenus yang umum menyerang kelinci di permukaan kulit," tambahnya.
Tungau pada kelinci bisa terjadi karena dilatarbelakangi oleh sejumlah faktor, di antaranya:
1. Tempat di lingkungan kelinci dipelihara ada tungau berkembang biak (tungau bisa mendekati hewan berdarah panas, salah satunya kelinci) dan masuk ke kulit hewan.
2. Bisa ditulari oleh hewan lain atau lingkungan yang kotor.
Tungau yang masuk ke kulit kelinci akan menimbulkan kerak yang akan menyebabkan jamur.
Infeksi yang terjadi pada kelinci biasanya dalam waktu 2-3 minggu (tungau bertelur dan berkembang biak).
Baca Juga: Punya Tubuh Mungil dengan Bulu Lembut, 10 Potret Kelinci Ini Bikin Gemas yang Lihat
Gejala Tungau Pada Kelinci
Gejala terlihat ketika kulit kelinci sudah terinfeksi bakteri sekunder, kulit bisa membentuk nanah yang menandakan infeksi (sudah parah).
Jika gejala ini terjadi, kelinci harus dibawa ke klinik dokter hewan.
Kalau enggak ada infeksi sekunder bakteri, dapat dilakukan penyembuhan sendiri dengan cara:
1. Oleskan bayam duri (dicabut sampai ke akarnya, ditumbuk dan dioleskan ke kulit kelinci, 5 samapi 7 hari.
2. Menggunakan minyak goreng (masih baru) dioleskan ke kerak tungau. Tungau enggak bisa berkembang biak karena minyak menutup jaringan mereka. Lakukan 5-7 hari rutin.
3. Pengobatan disuntik obat medis anti parasit (ke klinik dokter hewan).
Nah, itu dia, Kids, pembahasan mengenai mengenai penyebab dan gejala tungau scabies pada seekor kelinci.
Yuk, sayangi anabul kalian!
Baca Juga: Dongeng Anak Indonesia - Kelinci yang Lelah #MendongenguntukCerdas
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Putu Bagoes |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar