GridKids.id - Manusia enggak pernah lepas dari kehidupan sosial dalam sehari-harinya.
Kehidupan sosial masyarakat bersifat dinamis yang selalu mengalami perubahan tak stagnan.
Perubahan ini bisa berupa perubahan kecil hingga perubahan besar yang membawa dampak yang besar.
Perubahan sosial adalah suatu variasi cara hidup yang telah diterima baik karena perubahannya yang meliputi kondisi georgrafis, kebudayaan, penduduk, ideologi hingga penemuan baru.
Perubahan sosi enggak bisa dipandang dari satu sisi saja karena satu perubahan dapat mengakibatkan perubahan di sektor-sektor lainnya.
Agar kamu lebih memahaminya lagi, berikut GridKids membahas tentang teori-teori perubahan sosial serta contohnya.
1. Teori Evolusi
Teori evolusi beranggapan bahwa perubahan sosial terjadi karena perubahan cara pengorganisasian masyarakat, sistem kerja, perkembangan sosial dan sistem kerja.
Dalam teori ini perubahan sosial dibedakan menjadi dua jenis yaitu revolusi dan evolusi. Revolusi adalah perubahan sosial secara cepat.
Baca Juga: Proses Sosialisasi: Syarat-Syarat dan Tujuan, Sosiologi Kelas 10 SMA
Sedangkan evolusi adalah perubahan yang terjadi secara lambat, contohnya seperti peralihan penggunaan bahan bakar minyak menuju bahan bakar gas.
2. Teori Konflik
Teori konflik beranggapan bahwa masyarakat hidup dalam dualisme kelas yang terbagi atas kelas borjuis dan kelas proletar.
Dualisme kelas ini akhirnya akam menjadi pemicu terjadinya konflik sosial dalam wujud revolusi sosial yang berdampak pada perubahan-perubahan sosial.
Contohnya revolusi Perancis yang terjadi pada abad ke-18 di mana ada masyarakat miskin dan hidup dalam kesusahan, menumbangkan sang raja yang hidup dalam kemewahan.
3. Teori Siklus
Teori siklus merupakan teori yang menggambarkan bahwa perubahan sosial bagaikan roda yang berputar.
Artinya, perputaran zaman adalah sesuatu yang enggak dapat dielakan oleh siapapun dan tak dapat dikendalikan.
Menurut teori siklus, kebangkitan dan kemunduran peradaban sebuah bangsa memiliki hubungan korelasi antara satu dengan yang lainnya yaitu tantangan dan tanggapan.
Baca Juga: Contoh Interaksi Sosial terhadap Lembaga Sosial, Matari Kelas 7 SMP
Misalnya jika kehidupan masyarakat mampu merespons tantangan kehidupan dan menyesuaikan diri, maka masyarakat akan mengalami perkembangan dan kemajuan.
Namun sebaliknya, jika masyarakat enggak mampu merespons dan meyesuaikan diri, maka masyarakat akan mengalami kemunduran.
Contohnya perkembangan teknologi yang berlangsung sejak pertengahan abad ke-20.
Masyarakat yang menolak teknologi akan tertinggal, sementara yang menerima hidupnya akan jauh lebih muda dan maju.
4. Teori Fungsionalis
Teori fungsionalis menganggap bahwa perubahan sosial diakibatkan karena adanya ketidakpuasan masayarakat karena adanya kondisi sosial yang berlaku pada masa tertentu yang memengaruhi pribadi mereka.
Setiap perubahan enggak selalu membawa perubahan dalam semua unsur sosial. Ada juga beberapa unsur sosial yang enggak berubah.
Unsur yang tak berubah akan mengalami ketertinggalan yang berakibatkan kesenjangan kebudayaan.
Contohnya seperti telepon umum yang dibuat agar masyarakat bisa melakukan komunikasi menggunakan pesawat telepon dengan mudah.
Baca Juga: Keuntungan Letak Geografis Indonesia terhadap Kehidupan Bangsa
Tetapi, perubahan tersebut tak diikuti oleh perubahan pola sikap dan perilaku masyarakat yang mengakibatkan telepon umum dalam waktu singkat jadi enggak berguna lagi.
Nah, itulah pembahasan tentang teori-teori perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat serta dengan contoh-contohnya.
Baca Juga: Integrasi Sosial: Bentuk dan Faktor-Faktor Pendukungnya, IPS Kelas 8
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Heni Widiastuti |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar