GridKids.id - Pemerintah tengah berhati-hati terhadap gelombang ketiga COVID-19 yang diperkirakan masuk Indonesia.
Oleh sebab itu, Satuan Tugas Penanganan (Satgas) COVID-19 menyiapkan tiga skenario kenaikan kasus COVID-19.
Kenaikan kasus COVID-19 pada awal tahun diperkirakan akibat mobilitas saat libur Natal dan tahun baru atau Nataru.
Tiga skenario kenaikan kasus COVID-19 tersebut berdasarkan data serta faktor risiko.
Faktor risiko yang dimaksud ialah mobilitas masyakarat, penerapan protokol kesehatan, hingga muncul varian baru pada suatu wilayah.
1. Skenario pertama
Dilansir dari Kompas.com 30 November 2021, skenario pertama yang dibuat oleh Satgas COVID-19 ialah kondisi yang ideal selama pandemi COVID-19.
Kondisi tersebut sudah terbentuknya herd immunity di lingkungan masyakarat, mobilitas yang terjaga, hingga tak muncul varian baru pada suatu wilayah.
2. Skenario kedua
Baca Juga: Prediksi Epidemiolog: Indonesia Akan Hadapi Gelombang Ketiga Pandemi Pada Februari-Maret 2022
Jika herd immunity pada suatu wilayah belum terbentuk, mobilitas masih tinggi, serta protokol kesehatan yang rendah.
Maka diperkirakan kasus COVID-19 akan meningkat cukup tinggi.
3. Skenario ketiga
Pada skenario ketiga, kondisi herd immunity belum terbentuk, mobilitas masyakarat cukup, kepatuhan prokol kesehatan sangat rendah.
Selain itu, muncul varian baru COVID-19 yang lebih menular dibandingkan sebelumnya.
Dalam kondisi ini diperkirakan kasus aktif meningkat hingga 400.000 kasus.
4. Vaksinasi, menjaga mobilitas, dan patuhi protokol kesehatan
Dari skenario yang dibuat maka ada sejumlah hal yang harus dipenuhi agar COVID-19 tak meningkat.
Salah satu yang tengah dilakukan pemerintah saat ini yaitu vaksin booster untuk masyakarat lanjut usia dan kelompok rentan.
Baca Juga: PPKM Level 3 di Seluruh Indonesia Berlaku 24 Desember, Ini yang Dilarang
Vaksinasi akan membentuk herd immunity sehingga mengurangi risiko terpapar COVID-19.
Mengurangi mobilitas merupakan hal penting terlebih dalam situasi COVID-19 tengah meningkat.
Dengan mobilitas berkurang maka risiko terpapar COVID-19 juga berkurang.
Jika terpaksa melakukan mobilitas keluar rumah, sebaiknya menerapkan protokol kesehatan terlebih dalam situasi Omicron yang meningkat.
Baca Juga: Alami Peningkatan, Kemenkes Perkirakan Puncak Varian Omicron Februari 2022
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Febryan Kevin |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar