GridKids.id - Varian Omicron yang sudah masuk ke Indonesia cukup membuat masyarakat waspada dan memiliki kekhawatiran tentang penularannya.
Dari informasi yang sudah dikonfirmasi pemerintah juga Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Omicron diketahui memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi dari varian yang pernah menimbulkan lonjakan kasus tinggi di Indonesia sebelumnya, yaitu varian Delta.
Dilansir dari kompas.com, United Nation Children's Fund (UNICEF) belum mengeluarkan pertanyaan tentang seberapa rentan Omicron bagi anak-anak.
Namun, melalui laman resminya, Unicef menyatakan bahwa anak-anak dengan mobilitas tinggi yang belum divaksin, tentunya akan sangat rentan pada penularan berbagai varian COVID-19, enggak hanya varian Omicron saja.
Baca Juga: Update: WHO Ungkap 89 Negara Sudah Melaporkan Kasus Positif Omicron
Perkembangan terbaru, Omicron sudah terdeteksi di 89 negara di dunia meski hingga saat ini belum ada laporan tentang dampak parah yang disebabkan karenanya.
Berikutnya akan dituliskan beberapa anjuran yang bisa diterapkan untuk menjaga keluarga dari penularan varian Omicron. Yuk, simak anjurannya berikut ini.
Anjuran UNICEF untuk proteksi keluarga
UNICEF melalui laman resminya memberikan anjuran yang bisa dilakukan untuk melindungi keluarga dari bahaya Omicron, di antaranya:
1. Perlu memberikan pengertian dan pemberitahuan yang mudah dipahami anak tentang fenomena Omicron yang sedang merebak di berbagai negara.
Dengan memiliki pengetahuan, anak akan lebih aware untuk menjaga dirinya supaya tetap taat protokol kesehatan agar enggak tertular virus.
2. Disarankan untuk membahas berita atau kabar terbaru tentang Omicron dengan anak, namun pastikan hal tersebut bisa dicerna dan enggak membuat anak menjadi terlalu stres dan ketakutan.
Selain, memberi informasi tentang fakta, beri tahu juga hal-hal yang bisa mencegah penularan varian 0micron supaya anak bisa lebih termotivasi.
Baca Juga: Vaksinasi Saja Tak Bisa Menjamin Aman dari Penularan Omicron, Begini Penjelasan WHO
3. Jangan pernah tinggalkan masker ketika berkegiatan di luar rumah, dan senantiasi mencontohkan dan ingatkan satu sama lain untuk tertib protokol kesehatan dengan 5M (mencuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas).
4. Ajak anggota keluarga untuk menggunakan masker yang sesuai. Masker non-medis atau masker kain bisa digunakan di lingkungan dekat rumah dan ketika enggak ada yang terdeteksi kasus positif COVID-19.
Pakai masker medis jika di sekitar tempat tinggal termasuk dalam zona merah dan ada anggota yang rawan terpapar virus, misalnya orang-orang dengan komorbid atau lansia.
5. Ingatkan anggota keluarga untuk menjaga jarak ketika ada di ruang publik, minimal 1 meter.
6. Rapikan rumah dan hindari menumpuk barang supaya aliran udara tetap lancar. Pastikan ventilasi udara baik, dan jendela dibuka secara rutin untuk mengganti sirkulasi udara dalam rumah.
Aliran udara yang lancar bisa membawa pergi virus dan kuman yang mengendap dalam rumah.
Baca Juga: Langkah Pemerintah Terkait Masuknya Virus Corona Varian Omicron di Indonesia
7. Banyak kabar atau informasi terbaru bisa menimbulkan rasa khawatir namun, ada baiknya coba mencari-cari informasi pencegahan supaya bisa lebih tenang dalam menghadapi situasi ke depannya.
Dengan berpikiran positif, maka anggota keluarga lain akan turut merasakan emosi positif sehingga akan lebih tenang menghadapi perkembangan situasi masuknya varian virus baru ini.
Nah, Kids, itulah beberapa informasi terbaru tentang anjuran UNICEF untuk kesehatan dan keamanan anak-anak juga keluarga selama merebaknya varian Omicron.
Untuk saat ini, perlu tetap bersikap waspada dan disiplin dengan risiko penularan yang bisa datang dari mana saja.
Pakai selalu maskermu dan jangan lupa cuci tangan setiap sehabis beraktivitas di luar rumah.
Baca Juga: Indonesia Temukan 3 Kasus Omicron, Ini Cara Mencegah Penyebaran Varian Baru COVID-19
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar