Perkembangan Terbaru Penelitian varian Omicron
Selain itu, hingga kini belum ada data yang pasti tentang seberapa parah dampak yang bisa ditimbulkan jika terpapar varian ini.
WHO menyatakan masih memerlukan lebih banyak data untuk bisa memahami tingkat keparahan dari paparan varian ini.
Dilansir dari kompas.com, sebuah studi yang belum melalui peer review dari Imperial College London menunjuk bahwa risiko infeksi ulang Omicron lima kali lebih tinggi dan enggak menunjukkan tanda-tanda lebih ringan dari dampak yang ditimbulkan varian Delta sebelumnya.
Studi ini dirilis pemerintah Inggris yang melaporkan perkembangan rekor kasus COVID-19 selama tiga hari berturut-turut yang mencapai 93. 045 angka positif baru.
Baca Juga: Vaksinasi Saja Tak Bisa Menjamin Aman dari Penularan Omicron, Begini Penjelasan WHO
Di Indonesia sendiri, setelah pemerintah mengumumkan 1 kasus positif varian Omicron pada Kamis (16/12/2021), perkembangan terbaru sudah ada 2 pasien baru varian Omicron yang ditemukan usai menyelesaikan karantina selama 10 hari, dengan riwayat perjalanan dari Amerika Selatan dan Inggris pada Jumat (17/12/2021).
Jubir Satgas COVID-19, Siti Nadia Tarmizi, meminta masyarakat tetap waspada dan enggak melakukan perjalanan ke luar negeri selama persebaran masih sangat tinggi seperti saat ini.
Baca Juga: Indonesia Temukan 3 Kasus Omicron, Ini Cara Mencegah Penyebaran Varian Baru COVID-19
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | kids.grid.id,Kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar