GridKids.id - Varian Omicron sudah dilaporkan ditemukan di 77 negara di dunia, termasuk Indonesia.
Dilansir dari kompas.com, pihak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melalui Direktur Jenderalnya, Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan bahwa vaksinasi COVID-19 saja enggak cukup untuk menghadapi penyebaran varian Omicron yang merebak beberapa minggu belakangan ini.
Penyebaran Omicron mencapai tingkatan yang enggak pernah ditemukan pada varian yang merebak sebelumnya.
Negara memiliki tanggung jawab untuk melakukan tindakan pencegahan untuk membendung persebaran Omicron lewat langkah-langkah yang sudah terbukti efektif hingga saat ini.
Baca Juga: Sudah Merambah Indonesia, Ketahui Cara dan Media Penularan Varian Omicron
Langkah-langkah yang dimaksud yaitu dengan tetap menghimbau penerapan prokes ketat, enggak lupa menggunakan masker, tertib menjaga jarak, menjaga sirkulasi lewat ventilasi udara, dan kebersihan tangan.
Pasca vaksinasi, semua langkah penerapan protokol kesehatan harus tetap berjalan dengan tertib dan ketat.
Baca Juga: Perlukah Perlindungan Ekstra untuk Cegah Mutasi Baru Virus Corona? Ini Penjelasan Para Ahli
Antisipasi melonjaknya kasus positif
Ada kekhawatiran masyarakat akan mulai meremehkan varian Omicron, karena merasa sudah mendapatkan vaksinasi lengkap dan kabar bahwa varian ini enggak menunjukkan gejala yang terlalu parah.
Harus tetap menjadi perhatian semua pihak bahwa lonjakan kasus akan tetap membawa dampak pada keseimbangan sistem kesehatan sebuah negara.
Fakta bahwa enggak semua negara memiliki sistem kesehatan yang siap dan memadai untuk menghadapi kemungkinan lonjakan kasus untuk membendung dan menanggulangi dampak yang ditimbulkan dari varian terbaru virus Corona ini.
Satu kasus positif varian Omicron di Indonesia yang diumumkan secara resmi oleh Kemenkes pada Rabu (15/12/2021), sebenarnya sudah diperkirakan sebelumnya oleh para ahli.
Baca Juga: Varian Omicron Sudah Masuk Indonesia, Ini Hal yang Harus Dilakukan Masyarakat
Hal ini didukung dengan fakta bahwa varian Corona ini enggak menunjukkan gejala dengan penularan yang berkali lipat lebih cepat daripada varian Delta yang sempat menimbulkan lonjakan tajam di pertengahan tahun ini.
Selain itu, negara-negara tetangga Indonesia pun sudah melaporkan kasus positifnya sehingga kemungkinan Omicron masuk Indonesia sangat besar apalagi mobilitas masyarakat juga sudah tinggi karena kasus COVID-19 sudah menunjukkan kurva menurun.
Mengingat situasi varian Omicron yang sudah masuk Indonesia, masyarakat dihimbau untuk enggak panik tapi tetap harus waspada dengan tertib protokol kesehatan di manapun.
Baca Juga: Benarkah Varian Omicron Bisa Mendorong Kekebalan Komunal? Begini Kata Epidemiolog
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,kids.grid.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar