Dampak Terlalu Banyak Akses Sosial Media untuk Kesehatan Mental
Kak Fatin menyinggung tentang penggunaan sosial media oleh anak-anak selama harus berkegiatan setiap hari dari rumah.
"Hal ini (melakukan hobi dan mencoba hal baru) jauh lebih sehat ketimbang terpaku dan menghabiskan banyak waktu hanya berkutat pada sosial media."
Meski benar banyak hal yang bisa dijadikan inspirasi untuk melakukan sesuatu, misalnya mendapatkan referensi atau rekomendasi kegiatan melalui video tutorial atau bahkan konten review atau eksplanasi.
Namun, tetap perlu dipertimbangkan untuk memantau konten yang dikonsumsi, karena sangat mungkin tanpa terasa mengakses konten yang belum sesuai dengan umurmu, nih, Kids.
Baca Juga: Tren Terbaru Add Yours di Instagram dan Bahaya Oversharing di Sosial Media
"Mungkin dan banyak kasusnya (enggak sengaja) anak-anak klik iklan yang membawa mereka masuk situs-situs yang konten dan muatannya belum sesuai untuk diakses oleh anak-anak pada usia tertentu", lanjut kak Fatin kemudian.
Sehingga, orang tua perlu juga memahami dan turut memantau konten-konten yang diakses oleh anak-anaknya.
Hal ini berkaitan dengan fakta bahwa enggak semua hal yang ditampilkan dan bisa diakses di internet ramah untuk mereka.
Selain itu, ada juga faktor etika dasar dan penerapan nilai yang belum ketat pada diri anak dan keinginan untuk mengeksplor untuk melihat sejauh mana mereka bisa mencoba hal-hal yang baru untuk diri mereka.
Baca Juga: Marak Di Sosial Media, Apa Bahaya Self Diagnosis Kesehatan Mental? #AkuBacaAkuTahu
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar