GridKids.id - Gunung berapi meletus merupakan sebuah fenomena yang sangat sangat penting bagi kehidupan di muka bumi ini.
Gunung Semeru, Sabtu (4/12) mengalami erupsi sekitar pukul 15:00.
Gunung berapi yang terletak di kawasan Malang dan Lumajang itu mengeluarkan lava pijar, lahar dingin, suara gemuruh serta asap pekat berwarna abu-abu.
Saat fenomena gunung meletus, terdapat lava atau lahar yang keluar dari perut bumi ke permukaan bumi.
Baca Juga: 5 Langkah Penyelamatan Diri saat Terjadi Letusan Gunung Berapi
Lalu, apa perbedaan di antara lahar panas dan lahar dingin saat erupsi gunung berapi?
Lahar merupakan aliran material vulkanik yang biasanya berupa campuran batu, pasir dan kerikil akibat adanya aliran air yang terjadi di lereng gunung.
Berikut ini perbedaan di antara lahar panas dan lahir dingin.
Perbedaan Lahar Panas dan Lahar Dingin saat Letusan Gunung Berapi
Jika diurutkan, maka urutan proses erupsi adalah Magma-Lava-Lahar.
Lahar bergerak mengalir seperti lava dan dikendalikan oleh gravitasi dan kemiringan lereng.
Pada umumnya, kebanyakan orang sering menyamakan istilah lahar dengan lava padahal keduanya berbeda.
Material lempeng pembentuk dasar kepundan berasal dari fragmen batuan yang berasal dari dinding kepundan.
Dampaknya yang terjadi adalah aliran lahar panas hingga radius 60 km.
Bentuk material tersebut dapat berwujud bongkahan batu, bom, lapili, pasir hingga debu.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Putu Bagoes |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar