GridKids.id - Gejala varian Omicron bagi orang yang sudah divaksin dan belum divaksin ternyata memiliki perbedaan.
COVID-19 varian Omicron menjadi kekhawatiran dunia usai pertama kali dilaporkan kemunculannya oleh Afrika Selatan.
Seenggaknya, saat ini sudah terdapat 23 negara di dunia yang terinveksi varian baru Omicron.
Baca Juga: Termasuk 2 Negara Tetangga Indonesia, COVID-19 Varian Omicron Terdeteksi di 6 Negara Asia Ini
Sebagian negara langsung memperketat perbatasan untuk mencegah penyebaran kasus varian Omicron.
Varian Omicron menjadi kekhawatiran karena memiliki banyak mutasi, bahkan mengalahkan Delta.
Berikut ini perbedaan gejala varian Omicron bagi orang yang sudah divaksin dan belum divaksin.
Perbedaan Gejala Varian Omicron Bagi yang Sudah Divaksin dan Belum Vaksin
1. Gejala yang sudah divaksinasi
Juru bicara vaksinasi Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi menyebut varian Omicron enggak meningkatkan gejala keparahan pada mereka yang terinfeksi.
Gejalanya akan cenderung lebih ringan jika sudah divaksinasi penuh.
"Yang kita tahu varian Omicron ini walau cepat menular, tidak meningkatkan tingkat keparahan. Terutama pada individu yang sudah divaksin," ucap dr. Nadia.
Salah satu dokter asal Afrika Selatan yang pertama kali mendeteksi adanya varian Omicron mendeskripsikan gejala pada orang yang sudah divaksinasi di antaranya adalah:
- Nyeri otot
- Kelelahan ekstrem
- Enggak enak badan (lelah, pusing)
- Sakit kepala
Baca Juga: Update: Kemenkes Malaysia Laporkan 1 Kasus Positif Varian Omicron
Perbedaan Gejala Varian Omicron Bagi yang Sudah Divaksin dan Belum Vaksin
2. Gejala yang belum divaksinasi
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut gejala yang ditimbulkan oleh varian Omicron secara umum tidak berbeda jauh dari varian lain.
Ini artinya gejala seperti demam, batuk, dan kesulitan bernapas dapat ditemukan pada pasien yang mengalami infeksi sedang hingga parah.
"Memahami tingkat keparahan gejala yang bisa ditimbulkan varian Omicron butuh waktu beberapa minggu," dilansir dari laman WHO.
"Semua varian COVID-19, termasuk Delta yang masih mendominasi di dunia, bisa menyebabkan sakit parah dan kematian terutama pada mereka yang rentan sehingga pencegahan menjadi kunci utama," jelas WHO.
Baca Juga: Ciri-Ciri dan Gejala Varian Omicron, Apakah Terdeteksi Oleh PCR Test?
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas Health |
Penulis | : | Putu Bagoes |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar