Varian omicron disebut memiliki 5 kali lebih besar mutasi dari varian virus yang sempat menimbulkan lonjakan kasus sebelumnya, yaitu varian delta dan beta.
Ilmuwan mengkhawatirkan jika omicron bisa menembus antibodi vaksin dan membuatnya jadi enggak efektif untuk menjaga tubuh dari penularan virus.
3. Vaksinasi yang belum merata
Dilansir dari kompas.com, Dr. Daniel Griffin, seorang ahli virologi dari Universitas Columbia memperkirakan bahwa virus ini bisa saja sudah berevolusi pada tubuh orang-orang yang enggak divaksinasi atau dengan kondisi tubuh dengan sistem kekebalan yang terganggu.
Kondisi ini semakin mengkhawatirkan dengan fakta bahwa masih banyak negara yang rendah tingkat vaksinasinya.
Baca Juga: Sudah Hampir 2 Tahun, Bagaimana Kondisi COVID-19 di Indonesia? Sudah Aman?
Semakin lama pemerataan vaksin terwujud, maka akan memberi waktu untuk virus corona terus beradaptasi dengan sistem imunitas manusia.
Info terbaru terkait virus omicron ini disuarakan lebih sering untuk memastikan masyarakat mendapatkan pengetahuan yang berguna untuk menjaga diri dan orang-orang di sekitarnya.
Untuk saat ini hal yang paling mungkin dilakukan adalah mempercepat proses pemerataan vaksinasi COVID-19.
Selain itu, perlu dipertimbangkan kembali untuk melakukan pembatasan-pembatasan aktivitas menjelang libur natal dan tahun baru, untuk menjaga kemungkinan penyebaran virus varian terbaru yang enggak menunjukkan gejala ini.
Baca Juga: Lebih Mudah Menular, Simak 6 Cara Mencegah Penularan COVID-19 Varian Omicron
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,kids.grid.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar