GridKids.id - Kids, apakah kamu pernah mendengar istilah mumifikasi?
Mumifikasi merupakan salah satu tradisi orang-orang Mesir Kuno, lo. Mesir memang identik dengan mumi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mumi merupakan jenazah yang diawetkan dengan cara pembalseman seperti pada orang-orang Mesir.
Baca Juga: Misteri Sejarah Peradaban Mesir Kuno, dari Cleopatra sampai Harta Karun
Sedangkan mumifikasi ialah proses perawatan atau pembalsaman jenazah yang dilakukan oleh orang-orang Mesir Kuno, Kids.
Nah, pada artikel ini kita akan membahas mengenai mumifikasi dan fakta-faktanya.
Untuk alasan agama dan kepercayaan, beberapa hewan juga dimumikan seperti sapi jantan, babun, burung, kucing, dan buaya.
Untuk lebih lengkapnya simak informasi berikut ini mengenai mumi dan mumifikasi.
Mengenal Mumi dan Mumifikasi
1. Mengenal Mumi
Secara etimologi, mumi berasal dari bahasa Latin, 'mumia'.
Kata tersebut merupakan kata pinjaman dari bahasa Arab 'mumiya' dan kata Persia 'mum' yang memiliki arti mayat yang dibalsem.
Ternyata mumi dibagi menjadi dua jenis, yaitu mumi alami dan antropogenik.
Mumi alami atau spontan merupakan jenis mumi yang enggak sengaja diakibatkan kondisi alami yang sangat panas atau dingin.
Baca Juga: Sejarah dan Asal-Usul Perkembangan Peta yang Sudah Ada dari Zaman Mesir Kuno
Sedangkan mumi antropogenik ialah hasil buatan manusia yang bertujuan umum maupun religius.
2. Sejarah Mumifikasi
Mumifikasi sudah ada sejak zaman 3.000 SM, namun prosesnya masih alami soalnya daerah di Mesir yang kering dan berpasir, Kids.
Sekitar tahun 2.600 SM, mumifikasi dilakukan dengan sengaja dengan cara menghilangkan kelembapan dalam tubuh.
Hal ini dilakukan untuk mencegah bakteri supaya enggak memicu pembusukan.
Mumifikasi di Mesir bukan tanpa alasan lo, Kids. Soalnya, Mesir merupakan negara yang religius yang memercayai kehidupan setelah kematian.
Menurut kepercayaannya, orang yang meninggal akan diadili Aula Kebenaran oleh Dewa Osiris.
Sehingga dipastikan tubuh dalam kondisi baik supaya jiwanya dapat bergerak menunggu proses penimbangan hati, Kids.
Menurut arkeolog, adanya mumifikasi juga sangat membantu ilmuwan untuk mengetahui peradaban yang terjadi di zaman Mesir Kuno.
3. Mumifikasi di Jepang
Ternyata mumifikasi juga ada di Jepang lo, Kids. Mumifikasi di Jepang dikenal sebagai 'sokushinbutsu'.
Sokushinbutsu merupakan proses mumifikasi diri. Proses ini dilakukan oleh biksu-biksu di Jepang.
Tubuh biksu yang berhasil dimumifikasi akan dihormati orang-orang dan ditempatkan di sebuah kuil untuk dilihat.
Berbeda dengan mumi di Mesir yang menggunakan balsam, mumifikasi di Jepang meditasi dan enggak memakan makanan selama 2.000 hari, lo.
Nah, itulah pembahasan mengenai mumifikasi yang berkaitan dengan kepercayaan dan budaya negara tertentu.
Baca Juga: Sejumlah Negara Tertua di Dunia, Peradabannya Sudah Ada Sejak Ribuan Tahun Sebelum Masehi
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Bobo.grid.id,nationalgeographic.grid.id |
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar