3. Bergantung pada pertanian
Ciri yang paling menonjol dari masyarakat agraris tentunya berhubungan dengan mata pencahariannya yang berkaitan dengan bidang pertanian.
Masyarakat agraris adalah masyarakat yang mengandalkan kegiatan produksi dan jasa dalam sektor pertanian sebagai mata pencahariannya.
4. Kebanyakan usahanya adalah milik keluarga
Masyarakat agraris diketahui memiliki hubungan erat dengan tanah dan air yang terhubung dengan kedudukan sosialnya.
Usaha tani biasanya bersifat subsisten (turun temurun secara keluarga) yang menjadi dasar dari kepemilikan produksi, konsumsi, dan kehidupan sosialnya.
Seseorang yang memiliki latar belakang usaha pertanian yang maju biasanya akan memiliki kedudukan sosial yang tinggi di mata masyarakat.
Baca Juga: Setelah 19 Tahun, Akhirnya Petani Ini Berhasil Mengembangkan Buah Leci Tanpa Biji
Usaha tani keluarga juga mengacu pada kecenderungan para petani untuk mencukupi kebutuhan keluarganya terlebih dulu sebelum memproses atau menjual sisanya ke luar.
Namun kalau petani yang enggak memiliki usaha taninya sendiri, mereka akan menjual jasa pertanian dan memenuhi kebutuhan hidupnya dari upah jasa yang dilakukannya.
5. Menempati kawasan yang subur
Masyarakat agraris biasanya menempati lokasi atau kawasan yang subur. Hal ini berkaitan dengan betapa pentingnya lahan subur untuk menumbuhkan tanaman dan mengembangbiakkan hewan-hewan pertanian.
Source | : | Kompas.com,kids.grid.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar