Katsuobushi hasil dari proses pengasapan disebut dengan karebushi, yang mengandung rasa umami dan kandungan vitamin B yang lebih banyak dari katsuobushi biasa.
Selanjutnya akan diuraikan tentang sejarah perkembangan dari bumbu atau penyedap rasa yang identik sebagai taburan dari berbagai sajian lezat di Jepang ini. Yuk, simak lebih lanjut seperti apa penjelasannya di bawah ini.
Sejarah Katsuobushi
Sudah sejak zaman dulu orang Jepang biasa mengonsumsi ikan cakalang. Beberapa situs penggalian seperti di Hachinohe di Prefektur Aomori ditemukan sisa-sisa ikan cakalang bekas yang dimakan oleh orang-orang yang hidup di zaman Jomon.
Baca Juga: Selain Sushi, Ini 4 Makanan Jepang yang Terkenal dan Wajib Banget Kamu Coba
Meskipun teknik yang digunakan untuk mengeringkan ikan cakalang pada abad ke-5, mungkin berbeda dengan katsuobushi yang dikenal saat ini.
Menurut kitab hukum Fuyakuryo dan Kitab Undang-Undang Taiho yang terbit pada 701 (zaman Asuka), ikan cakalang kering dijadikan sebagai upeti atau persembahan yang dikirimkan dari provinsi Izu, Suruga, Shima, Sagami, Awa, Kii, Awa, Tosa, Bungo, dan Himuka kepada pihak kerajaan.
Source | : | Bobo.grid.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar