GridKids.id – Puisi merupakan salah satu cara seseorang untuk meluapkan emosi atau perasaan, puisi juga salah satu bentuk mengeksperikan diri.
Nah, dalam situasi pandemi COVID-19 bisa mengekspresikan keresahan karena sudah lebih satu tahun lebih virus corona menyerang dan terjadi pembatasan.
Ada beberapa contoh puisi yang bertema COVID-19 yang bisa mengambarkan situasi pandemi COVID-19.
Namun, setelah melihat contoh-contoh puisi ini kamu bisa melatih dan membuat puisi sendiri di rumah dari kerasahan pandemi COVID-19 yang dirasakan.
Baca Juga: Contoh Puisi Bertema Orang Tua, Sosok Malaikat Tanpa Tanda Jasa
Lalu, apa saja contoh puisi bertema COVID-19? Yuk, kita cari tahu, Kids.
Puisi bertema COVID-19
1. Sabar
Aku buka jendela rumah
Pak ojek pulang dari bekerja
Seharian bekerja membuatnya lelah
Tak ada yang menumpang barang seorang
Baca Juga: Ciri-Ciri Puisi Gurindam Beserta Contohnya yang Perlu Kamu Ketahui
2. Pahlawan Pandemi
Mereka bekerja tak kenal lelah
Menyimpan lelah dalam-dalam
Mereka tak bisa berkumpul dengan keluarga
Untuk menyelamatkan banyak raga.
Sudah banyak tenaga medis gugur, namun semangatnya tak pernah luntur
Mereka berkorban susah payah kita bantu dengan tetap di rumah
3. Bosan
Bosan ku menatap layar gawai
Menatap wajah digital
Menyapa tanpa bertemu
Tak bisa ke taman
Bemain dengan teman
Ini semua karena pandemi
4. Kapankah Berakhir
Sudah lebih dari satu tahun
Virus datang dan tak kunjung pergi
Tak ada yang bisa kulakukan
Hanya diam di rumah sendiri
Baca Juga: Ciri-Ciri Mantra dan Pengertiannya, Salah Satu Jenis Puisi Lama
Kapankah pandemi berakhir
Aku sudah tak sabar
Pergi bersama teman-teman
6. Bertemu Teman
Bila tiba saatnya nanti
Bila pagebluk berhenti
Kan ku peluk teman-temanku
Kupeluk melepas rasa rindu
Sampai rindu ku hilang.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | tribunews.com,Kompas.com |
Penulis | : | Febryan Kevin |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar