GridKids.id - Dugong adalah mamalia dengan ekor yang terlebah menjadi dua lobus.
Ia memiliki berat lebih dari 360 kg. Hidup di perairan pantai yang hangat dan dangkal, terutama di Asia Selatan, Australia, dan Afrika Timur.
Dugong merupakan herbivora dengan makanan utama berupa rumput laut.
Nama ilmiah dugong adalah Dugong dugon. Dugong termasuk anggota ordo Sirenia.
Baca Juga: Penyebutan Spesies Hewan Laut dalam Bahasa Inggris Beserta Artinya
Spesies dari orde Sirenia diyakini berevolusi dari mamalia darat yang berkaki empat.
Dugong memiliki ekor mirip lumba-lumba. Untuk dugong dewasa berwarna cokelat muda sedangkan dugong muda berwarna coklat muda.
Berikut ini fakta menarik dari dugong. Apa saja, ya?
Baca Juga: Belum Terlambat untuk Mulai Meletakkan Tanaman di Dalam Rumah, Ini Beragam Manfaatnya
Siklus hidup dugong
Anak dugong akan terus bersama induknya selama 18 bulan. Mereka sering terlihat menunggang di punggung di induknya, Kids.
Dugong bisa hidup di alam liar hingga 70 tahun atau lebih dan dapat diperkirakan dengan menghitung lapisan cincin yang melingkari gading dan taringnya, Kids.
Bentuk fisik dugong
Ukuran dan bentuk dugong dapat dibandingkan dengan lumba-lumba. Perbedaannya terletak pada mulutnya.
Dugong memiliki mulut yang lebar dan besar soalnya untuk membantu mencari makanan, yaitu rumput laut.
Makanan Dugong
Nah, memiliki bentuk mulut yang enggak biasa, hal tersebut digunakan untuk mencabut rumput dari dasar laut kemudian menggoyangkan kepalanya untuk menyingkirkan pasir.
Dugong harus makan 50 kg rumput laut setiap harinya, lo, Kids. Enggak hanya itu, dugong juga dikenal mampu menyelam untuk mencari makan hingga kedalaman lebih dari 20 meter.
Habitat
Australia Barat merupakan rumah terbesar bagi populasi dugong setidaknya terdapat 10.000 ekor sedangkan di seluruh perairan Australia sebanyak 80.000 ekor.
Enggak hanya itu habitat dugong, Laut Merah, Samudra Pasifik, dan Samudra Hindia juga dikenal sebagai habitat dugong.
Fakta menarik lainnya
Fakta menarik lainnya, dugong memiliki suara seperti menggonggong, berderit, dan kicauan yang digunakan untuk berkomunikasi.
Dugong berenang dengan kecepatan 10km/jam hingga 22km/jam lo, Kids.
Status dugong teracam punah yang disebabkan oleh kegiatan manusia.
Soalnya mereka sering terjebak dalam jaring ikan dan enggak dapat muncul ke permukaan untuk mencari udara.
Sehingga dugong berakhir dengan kepala tenggelam. Dugong hanya dapat menahan napas hingga 12 menit, Kids.
Baca Juga: Uniknya Halte Bus Ini, Desainnya Terinspirasi dari Laut Hitam
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | kompasiana |
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar