GridKids.id— Kids, sering dengar istilah komorbid ketika membaca atau melihat berita tentang perkembangan COVID-19?
Sebenarnya apa sih komorbid itu?
Banyak disebutkan dalam berbagai topik terkait COVID-19, komorbid dapat dipahami sebagai penyakit penyerta atau bawaan yang diderita oleh seseorang yang terpapar COVID-19.
Baca Juga: Komorbid Selalu Dikaitkan dengan COVID-19, Ternyata Ini Penjelasannya
Seseorang yang mempunyai komorbid dianggap memiliki risiko mengalami gejala berat ketika terpapar COVID-19.
Hal ini menyebabkan pasien komorbid ini harus menjalani perawatan lebih intensif.
Selanjutnya, kamu akan diajak untuk mengenali apa saja jenis-jenis komorbid yang menjadi penyebab angka kematian pada kasus COVID-19 tinggi. Yuk, simak pemaparannya.
1. Reaksi anafilaksis (bukan disebabkan karena vaksinasi COVID-19).
Dilansir dari Alodokter, anafilaksis adalah kondisi syok yang disebabkan oleh reaksi alergi berat.
Reaksi ini akan mengakibatkan penurunan tekanan darah secara drastis sehingga aliran darah ke seluruh jaringan tubuh terganggu.
2. Alergi obat.
3. Alergi makanan.
Baca Juga: Telinga Terasa Gatal? Jangan Disepelekan, Bisa Jadi 7 Hal Ini Penyebabnya, Salah Satunya Infeksi
4. Asma bronkial adalah jenis penyakit asma yang paling umum terjadi.
Penyakit ini bisa menyebabkan jalan napas paru bengkak dan menyempit, sehingga jalur udara menghasilkan lendir berlebih.
5. Rhinitis Alergi
Rhinitis alergi yang dipicu oleh berbagai jenis alergen, contohnya serbuk sari, debu, atau bulu hewan.
Rhinitis alergi disebabkan oleh reaksi alergi. Kondisi ini menimbulkan beberapa gejala, seperti bersin-bersin, hidung gatal, dan tersumbat.
6. Urtikaria atau yang lebih dikenal dengan biduran
7. Dermatitis Atopik atau inflamasi gatal pada kulit
Baca Juga: Kaki Gatal Secara Tiba-Tiba? Kenali Beberapa Penyebabnya yang Jarang Diketahui
8. Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), merupakan peradangan pada paru-para yang berkembang dalam jangka panjang.
9. Tuberkolosis
Dilansir dari Alodokter, TBC (Tuberkulosis) yang juga dikenal dengan TB adalah penyakit paru-paru akibat kuman Mycobacterium tuberculosis.
TBC akan menimbulkan gejala berupa batuk yang berlangsung lama (lebih dari 3 minggu), biasanya berdahak, dan terkadang mengeluarkan darah.
10. Kanker Paru.
Baca Juga: Menjadi Organ Tubuh Paling Krusial, Ini Kondisi Paru-paru Seseorang Ketika Terinveksi COVID-19
11. Interstitial Lung Disease adalah kelompok penyakit paru-paru yang ditandai oleh pertumbuhan jaringan parut atau fibrosis pada organ paru-paru.
Gejalanya adalah batuk kering hingga sesak napas yang bisa memburuk seiring waktu.
12. Penyakit hati
13. Diabetes mellitus
14. Obesitas.
Baca Juga: Kenali Efek Samping Mengonsumsi Teh Kombucha Berlebihan, Salah Satunya Obesitas
15. Nodul Tiroid
Nodul Tiroid bisanya terjadi di leher dan berbentuk bejolan.
Benjolan ini muncul pada kelenjar tiroid dan saat kita pegang, akan terasa keras dan padat, atau bisa juga lembek dan berisi cairan.
Munculnya nodul tiroid bisa disebabkan oleh beberapa hal, mulai dari kekurangan yodium hingga tumor atau kanker tiroid.
16. Pendonor darah.
17. Penyakit gangguan psikomatis merupakan keluhan fisik yang dipengaruhi oleh kondisi pikiran atau emosi, bukan karena adanya alasan fisik yang jelas, seperti luka atau infeksi.
Baca Juga: Disebut Ampuh Menyembuhkan Pasien COVID-19, Ini Manfaat dan Efek Samping Donor Plasma Konvalesen
Penanganan komorbid tersebut biasanya dilakukan berbarengan dengan perawatan penyakit utama.
Komorbid yang melibatkan beberapa penyakit sekaligus menyebabkan pasiennya harus dirawat oleh beberapa dokter.
Itulah tadi jenis-jenis komorbid atau penyakit bawaan yang perlu kamu ketahui. Semoga info di atas bisa menambah pengetahuan dan informasimu.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | alodokter.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar