GridKids.id - Teh adalah salah satu jenis minuman yang sudah akrab untuk orang Indonesia, nih.
Enggak cuma diseduh untuk dinikmati saat sore hari, teh juga kadang jadi pengganti air mineral untuk dikonsumsi setelah makan.
Nah, apa kamu sering melakukan hal itu?
Kalau iya, sebaiknya mulai sekarang segera hentikan, ya. Ternyata, minum teh setelah makan bisa menyebabkan beberapa masalah kesehatan.
Baca Juga: Kenali Efek Samping Mengonsumsi Teh Kombucha Berlebihan, Salah Satunya Obesitas
Sayangnya, enggak banyak yang mengetahui hal ini.
Lalu, apa saja bahaya yang ditimbulkan dari minum teh setelah makan? Yuk, kita cari tahu!
Sembelit
Teh bisa memicu konstipasi.
Konstipasi atau sembelit adalah kondisi di mana kita sulit buang air besar. Bisa enggak buang air besar sama sekali, atau enggak sampai tuntas.
Hal ini disebabkan karena teh punya manfaat sebagai antidiare. Ini terjadi karena mekanisme kerja tanin yang menggumpalkan protein di sekitarnya.
Baca Juga: Jangan Langsung Buang Ampas Teh, Cobalah Olah Menjadi Pupuk, Ini Cara Membuatnya
Meningkatkan Asam Lambung
Teh yang diminum setelah makan akan menjadi katalis, nih.
Nah, katalis ini nantinya akan memicu produksi asam lambung yang berlebih.
Pada beberapa orang, asam lambung berlebih akan memicu berbagai masalah saluran cerna seperti gastritis dan GERD.
Menghambat Penyerapan Zat Besi
Tanin adalah senyawa aktif golongan polifenol yang ada di dalam teh.
Senyawa ini punya beberapa khasiat, antara lain sebagai antidiare, antibakteri, dan antioksidan.
Tanin bekerja dengan cara menggumpalkan protein yang ada di sekitarnya.
Namun, salah satu efeknya adalah senyawa ini bisa menghalangi penyerapan zat besi.
Kalau sering minum teh setelah makan, bisa jadi kita akan mengalami kekurangan zat besi meski sudah mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi.
Kekurangan zat besi tentu berbahaya karena bisa menyebabkan anemia.
Baca Juga: Agar Cita Rasa dan Khasiat Teh Bisa Dinikmati, Begini Cara Menyeduh Teh yang Benar
Anemia bisa menyebabkan seseorang merasa lemas bahkan dalam kondisi parah, bisa memicu kegagalan organ.
Selain itu, hal ini juga bisa menyebabkan pembentukan jaringan dan sel-sel tubuh terganggu, daya tahan tubuh melemah, dan darah kekurangan oksigen.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar