GridKids.id - Pada Senin (12/7/21), ada sebuah penampakan benda langit di Yogyakarta.
Penampakan itu menyerupai kilatan cahaya yang terlihat di langit sebelah selatan dan terjadi sekitar pukul 21:30 WIB.
Hal ini sempat membuat heboh masyarakat sekitar dan juga warganet khususnya Twitter, nih.
Terlebih setelah banyak yang melaporkan kejadian itu dan foto-fotonya menjadi viral.
Baca Juga: Salah Satunya Puncak Hujan Meteor, Inilah 5 Fenomena Langit Juli 2021 yang Sayang Dilewatkan
Lalu, apa sebenarnya kilatan cahaya tersebut?
Berikut penjelasan astronom seperti yang dilansir dari Kompas.com.
Meteor Terang atau Fireball
Astronom Amatir Indonesia, Bapak Marufin Sudibyo mengatakan kalau penampakan itu merupakan meteor terang.
Meteor ini disebut juga dengan fireball.
Bapak Marufin mengonfirmasi setelah adala salah satu citra fotografis yang menangkap penampakan fireball ini.
Foto tersebut diambil oleh Aryo Kamandanu di Ngoto, Bantul, Yogyakarta.
Baca Juga: Jangan Sampai Terlewat, Malam Ini Ada 2 Puncak Hujan Meteor, Bagaimana Cara Menyaksikannya?
Meteor terang atau fireball meteor yang jatuh di Yogyakarta ini terlihat 'berkepala' kemerah-merahan.
Hal ini menandakan kalau kecepatan geraknya cenderung lambat, sehingga kemungkinan besar berasal dari fragmen asteroid yang memasuki atmosfer Bumi.
Analisis sederhana memperlihatkan lintasan meteor terang tersebut dari utara ke selatan sepanjang sekitar 80 km pada lokasi yang berjarak 190 hingga 250 km di sebelah barat daya kota Yogyakarta.
Apakah Berbahaya?
Meskipun sudah dipastikan kalau itu fireball, tapi Bapak Marufin mengatakan kalau meteor ini enggak berpotensi menyentuh permukaan Bumi.
Hal ini karena ukurannya yang terlalu kecil.
Kecilnya ukuran ini enggak bisa menyisakan massa yang cukup untuk melanjutkan perjalanan hingga menyentuh permukaan Bumi.
Meteor ini pun dipastikan akan menguap habis di atmosfer Bumi.
Baca Juga: Jangan Salah Lagi, Ini 5 Perbedaan Antara Meteor dan Komet yang Sering Dianggap Sama
Dengan perkiraan ukuran kurang dari 50 cm, massa meteor itu akan menguap habis akibat tingginya suhu oleh pemanasan ram pressure mulai dari ketinggian 50 km dpl.
Oleh karena itu, fireball ini enggak memberikan berpengaruh apapun terhadap Bumi.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar