GridKids.id - Tomat merupakan salah satu buah yang banyak digemari masyakarat, Kids.
Tomat memiliki kandungan yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh.
Selain itu, tomat dapat diolah berbagai macam atau langsung dikonsumsi atau secara mentah.
Baca Juga: Sering Keliru, Ternyata Ini Tips dan Cara yang Benar Menyimpan Tomat, Bukan Ditaruh di Kulkas
Namun, ketika mengonsumsi tomat secara mentah sebaiknya hindari memakan bijinya.
Hal tersebut dikarenakan, biji tomat akan memicu gangguan kesehatan ketika dimakan.
Baca Juga: Mengenal Perbedaan Coding dan Programming, Ternyata Keduanya Tak Sama
Lalu, apa saja gangguan kesehatan yang dipicu oleh biji tomat? Yuk, kita bahas, Kids.
Memperburuk batu ginjal
Mengonsumsi biji tomat akan berdampak buruk pada baruk pada baru ginjal, Kids.
Hal tersebut dikarenakan, biji tomat memiliki kandungan oksalatnya yang tinggi.
Kandungan tersebut sangat berbahaya untuk orang dengan sakit batu ginjal.
Baca Juga: Menanam Tomat Ceri di Pot Bisa Dilakukan dengan Mudah, Ini Hal yang Perlu Diperhatikan
Selain itu, kandungan tersebut juga memicu penumpukan kalsium pada ginjal seseorang.
Oleh sebab itu biji tomat harus hindari agar enggak memperburuk kondisi batu ginjal.
Memicu divertikulitis
Mengonsumsi biji tomat juga dapat memicu divertikulitis, kids.
Untuk yang belum tahu, divertikulitis ialah peradangan atau infeksi pada saluran pencernaan, Kids.
Meski belum ada penelitian mendalam berkaitan dengan hal ini.
Namun, parah ahli menyarankan untuk orang dengan gangguan divertikulitis jangan mengonsumsi biji tomat.
Menurut beberapa ahli, kasus peradangan yang dipicu oleh biji tomat terjadi beberapa kasus saja, namun harus waspada.
Baca Juga: Tanaman Tomat di Rumah Selalu Membusuk? Ternyata Ini Penyebabnya dan Cara Mengatasi
Alergi
Mengonsumsi biji tomat juga memicu alergi untuk beberapa orang.
Alergi yang dipicu oleh tomat akan memberikan beberapa tanda.
Tanda tersebut seperti, ruam kulit, gatal-gatal kram perut, mual, muntah, batuk, bersin, mengi, dan pilek.
Untuk memastikan alergi teejadi karena tomat bisa dilakukan tes darah untuk mendeteksi imunoglobulin E (IgE).
Selain itu, untuk mengatasi hal tersebut bisa dengan cara memberikan obat antihistamin, dan salep steroid topikal.
Jika belum pulih, kamu bisa berkonsultasi dengan dokter, Kids.
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | sajiansedap.grid.id |
Penulis | : | Febryan Kevin |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar