"Anehnya, setelah dua tahun ini aku merasa telah menjadi orang yang jauh lebih sederhana," ungkap Kak Maudy.
Niatnya yang ingin mengubah dunia, malah justru dirinya yang berubah secara personal.
"Dua tahun yang lalu, aku datang ke Stanford ingin mengubah dunia, tapi malah mengubah diriku sendiri secara personal," lanjut Kak Maudy.
Enggak hanya itu saja, Kak Maudy juga mengaku menjadi jauh lebih nyaman ketika menerima dan memberi kritikan kepada orang.
"Mengkritik dan menerima kritik itu aku udah ngerasa normal. Aku sekarang ngerasa bahwa orang yang tidak bisa menerima kritik itu rugi berat," pungkas Kak Maudy.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Heni Widiastuti |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar