Menurut Fadly Rahman, seorang sejarawan yang menaruh perhatian pada sejarah kuliner, juga penulis buku Rijstaffel (Budaya Kuliner di Indonesia Masa Kolonial 1870-1942), kerupuk sudah ada sejak abad 9 atau 10 Masehi.
Keterangan sejarah itu tercatat dalam prasasti Batu Pura.
Dalam prasasti tersebut tertulis tentang kerupuk rambak (kerupuk dari kulit sapi atau kerbau) yang sampai sekarang masih ada, dan bisa ditemukan dalam kuliner krecek.
Baca Juga: Trik Membuat Kerupuk yang Melempem Kembali Renyah, Mudah Banget
Dalam Ensiklopedi Umum, A.G. Pringgodigdo menulis bahwa kerupuk kulit yang terbuat dari bahan kulit ternak dibuat dengan membuang lapisan selaput dan membakar bulunya.
Kulit tersebut kemudian direbus sampai empuk lalu diiris-iris dan dijemur hingga kering.
Dalam perkembangannya, kerupuk menyebar hingga ke wilayah pesisir Kalimantan, Sumatra, hingga Semenanjung Melayu.
Source | : | Kompas.com,Bobo.grid.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar