GridKids.id - Kids, apakah kamu gemar menggunakan jam tangan?
Jam tangan atau arloji merupakan penunjuk waktu yang dipakai di pergelangan tangan yang menunjukan akan keberadan waktu.
Fungsi utama jam tangan adalah untuk menunjukkan waktu pada saat tertentu.
Jam tangan juga berfungsi untuk menghitung rentang waktu antara dua kejadian pada waktu yang berbeda.
Baca Juga: 6 Negara dengan Aturan Zona Waktu Sendiri yang Berbeda dari Patokan Greenwich Time
Ribuan tahun lalu, manusia mengetahui waktu dengan berbagai cara, seperti melacak pergerakkan matahari, penggunaan jam air, lilin, dan pasir.
Akhirnya, peradaban manusia modern berkembang dan terciptalah sebuah jam.
Nah, kali ini GridKids akan membahas mengenai sejarah awal terciptanya jam tangan. Bagaimana sih? Langsung simak, yuk!
Baca Juga: Mengenal Perbedaan Coding dan Programming, Ternyata Keduanya Tak Sama
Sejarah Awal Terciptanya Jam Tangan
Dunia modern sudah sepakat bahwa Peter Henlein adalah seorang penemu jam dari Nuremberg, Jerman.
Berkat penemuan jam portabelnya, sejarah menyatakan bahwa Henlein yang lahir pada tahun 1485 ini dinobatkan sebagai 'Bapak Jam Modern'.
Ia pun sekaligus dinobatkan sebagai pencetus seluruh industri pembuatan jam yang kita kenal hari ini.
Baca Juga: 6 Rute Penerbangan Terlama di Dunia, Ada yang Hampir Mencapai 20 Jam Berada di Atas Langit
Sebelum menjadi penemu jam, Henlein berprofesi sebagai tukang reparasi dan tukang kunci di sebuah perusahaan di Nuremberg, Jerman.
Ia pun mengenalkan alat kecil berupa jam tangan yang mudah dibawa untuk menunjukkan keberadaan waktu.
Pada zaman itu, tukang kunci biasanya dapat membuat banyak hal dan berbagai perangkat lainnya.
Perkembangan Jam Tangan
Dari penemuan Henlein pada tahun 1485, jam tangan terus dikembangkan oleh para penerusnya.
Sekitar tahun 1525, seorang mekanik asal Swiss bernama Jacob Zech, mulai mempelajari masalah penyetaraan tekanan pegas utama pada jam tangan.
Zech merupakan seorang berkebangsaan Swiss yang tinggal di Kota Praha, Republik Ceko yang mengembangkan fungsi katrol beralur.
Baca Juga: 3 Pembagian Zona Waktu di Indonesia: WIB, WITA, dan WIT
Ia pun mengembangkan bentuk jam tangan untuk meningkatkan akurasi pada arloji.
Zech memastikan kelanjutan jam tangan yang lebih modern dari penemuan sebelumnya yang digagasi oleh Peter Henlein.
Sejak saat itu, jam tangan modern terus berkembang dan tentunya digunakan oleh manusia sampai saat ini.
Wow! Keren sekali, ya!
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Putu Bagoes |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar