GridKids.id - Kids, apakah kamu pernah melihat fenomena bintang jatuh?
Sebenarnya, itu adalah meteoroid yang jatuh ke Bumi dan mengalami gesekan dengan lapisan atmosfer, lalu terbakar habis sebelum sampai ke Bumi.
Proses jatuh dan terbakarnya mateorid ini yang kita namakan dengan meteor.
Yap! Memang ada beberapa benda langit yang kadang jatuh ke Bumi, nih.
Baca Juga: Sempat Bikin Heboh Dunia, Puing Roket Tiongkok Akhirnya Jatuh dan Hancur di Samudra Hindia
Namun, enggak cuma meteroid, ada juga benda-benda buatan manusia yang juga pernah jatuh ke Bumi. Bahkan, ukurannya bisa lebih besar dari meteor.
Contohnya saja roket Long March 5B milik Tiongkok yang baru saja jatuh ke Samudra Hindia.
Eits, roket tersebut bukan benda buatan manusia di antariksa pertama yang jatuh ke Bumi, lo. Ada juga lainnya.
Laboraturium Luar Angkasa
Pada 1 April 2018, laboratorium ruang angkasa Tiangong-1 milik Tiongkok jatuh dari langit, pecah, dan terbakar di atas Samudra Pasifik.
Tiangong-1 memiliki panjang sekitar 34 kaki (10,4 m), lebar 11 kaki (3,3 m), dan berat lebih dari 9 ton.
Laboratorium luar angkasa itu terdiri dari dua bagian utama.
Ada "modul eksperimental" yang menampung astronot yang berkunjung dan "modul sumber daya" yang mengakomodasi sistem tenaga surya dan propulsi Tiangong-1.
Tiongkok meluncurkan Tiangong-1 ke orbit 29 September 2011.
Lalu pada 2016, pengawas penerbangan Tiongkok kehilangan kontak dengan Tiangong-1 dan diizinkan jatuh dari luar angkasa.
Baca Juga: Urutan dan Fungsi Lapisan Atmosfer yang Melindungi Bumi dari Benda Langit Luar Angkasa
Roket Long March 7
Roket milik Tiongkok ini jatuh ke Bumi pada Kamis, 27 Juli 2016.
Puing-puingnya membuat bola api muncul di sejumlah negara bagian barat Amerika Serikat, seperti Utah, Nevada, Colorado, Idaho, serta California.
Stasiun Luar Angkasa Rusia
Salah satu pesawat ruang angkasa terbesar yang pernah masuk kembali ke atmosfer Bumi adalah stasiun luar angkasa Mir.
Stasiun luar angkasa ini memang sengaja dihilangkan oleh Rusia pada 23 Maret 2001 di Samudra Pasifik. Jadi, ia jatuh secara terkendali.
Pada 2001, Mir berbobot 135 ton dan menghabiskan 15 tahun di luar angkasa.
Baca Juga: Pembagian 8 Planet di Tata Surya Dibedakan Jadi 2 Kategori, Sudah Tahu Pembagiannya?
Skylab
NASA meluncurkan stasiun luar angkasa Skylab yang seberat 85 ton pada 1973.
Aktivitas matahari yang lebih tinggi dari perkiraan memanaskan atmosfer bumi, meningkatkan hambatan di Skylab.
Pada 11 Juli 1979, Skylab kembali ke Bumi, terbakar di atas Samudra Hindia dan Australia Barat.
Beberapa bongkahan besar selamat masuk kembali, mendarat di tenggara Perth dan di tempat lain.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id.
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar