GridKids.id - Gempa dengan magnitudo 5,6 terasa di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, Kids.
Peristiwa alam ini terjadi sekitar sekitar 30 detik yang mengguncang wilayah Jabodetabek dan sekitarnya.
Dikutip dari laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut terjadi pada hari Selasa (27/4/21) pukul 16.23 WIB di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
BMKG kemudian menginformasikan melalui akun resminya, gempa tersebut enggak berpotensi tsunami.
Baca Juga: Perlu Diketahui, Ini 3 Pembagian Jenis Gempa dan Bagaimana Proses Terjadinya
Seismograf mencatat bahwa titik gempa itu berlokasi di 7.86 LS,106.87 BT atau 103 kilometer tenggara Kabupaten Sukabumi.
Nah, sebelumnya, apakah kamu tahu arti dari seismograf?
Yap! secara singkat seismograf merupakan alat untuk mengukur terjadinya suatu gempa.
Nah, berikut ini penjelasan lengkap mengenai seismograf. Yuk, langsung disimak!
Pengertian dari Sesimograf
Seismograf adalah alat atau sensor getaran, yang biasanya dipergunakan untuk mendeteksi gempa bumi atau getaran pada permukaan tanah.
Hasil rekaman dari alat ini disebut seismogram, Kids.
Keberadaan alat ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 132 SM oleh matematikawan dari Dinasti Han yang bernama Chang Heng.
Baca Juga: Terjadi Gempa di Majene 6,2 Magnitudo, Apa Pengertian dari Magnitudo?
Alat ini pun dikembangkan oleh seorang ilmuwan asal Italia dengan membuat seismograf dari merkuri dan tabung yang berbentuk menyerupai huruf U.
Enggak lama setelah itu, ilmuwan Inggris ikut membuat seismograf dalam bentuk modern untuk pertama kalinya.
Ilmuwan tersebut bernama John Milne membentu sebuah stasiun pengamat gempa bumi (stasiun seismologi) sekitar akhir tahun 1890-an.
Jenis-Jenis Seismograf
Seismograaf terbagi menjadi dua jenis, yakni vertikal dan horizontal.
Seismograf vertikal: Seismograf jenis ini berfungsi untuk mencatat getaran atau gelombang gempa vertikal (gempa yang menggeser wilayah).
Seismograf horizontal: Seismograf jenis ini berfungsi untuk mencatat getaran atau gelombang gempa horizontal (gempa yang menggeser wilayah).
BMKG biasa memasang dua pasang seismograf horizontal dengan arah timur-barat serta utara-selatan.
Baca Juga: Gempa Bumi Melanda Indonesia, Bagaimana Evakuasi untuk Menyelamatkan Diri?
Cara Membaca Data
Cara membaca data seismograf dibagi menjadi dua, yakni seismograaf manual dan digital.
Seismograf manual: Seismograf manual mampu mencatat gempa horizontal maupun vertikal berdasarkan arah gempa.
Seismograf digital: Seismograf ini lebih canggih karena dilengkapi dengan display panel dan dapat mentransfer data dengan cepat.
----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Putu Bagoes |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
Komentar