GridKids.id - Saat ini seluruh dunia terancam karena kerusakan yang terjadi akibat pencemaran lingkungan yang semakin marak, Kids.
Salah satu penyebab kerusakan lingkungan, yaitu karena adanya aktivitas konsumsi manusia.
Konsumsi manusia seperti sampah plastik jika enggak dikelola dengan baik maka akan menyebabkan hal yang buruk untuk kehidupan.
Baca Juga: Sampah yang Mencemari Laut Sebagian Besar Dihasilkan dari Sektor Pariwisata, Kok Bisa?
Selain itu sampah plastik yang sulit terurai ini sangat dekat dengan kehidupan manusia, karena hampir seluruh aktivitas manusia sekarang ini berkaitan erat dengan produk plastik, Kids.
Ada survei yang menemukan bahwa 91 persen pengguna plastik di Indonesia digunakan untuk berbelanja kebutuhan.
Kemudian 51 persen sampah dihasilkan melalui penjualan makanan dan minuman.
Tingginya konsumsi plastik seharusnya diimbangi dengan sistem daur ulang yang baik.
Ada data penelitian yang menemukan bahwa masyakarat kurang sadar untuk mendaur ulang atau mengunakan bahan alami sehingga pencemaran limbah plastik semakin tinggi, Kids.
Aebagian besar sampa yang dibuang masyakarat dari setiap rumah akan berakhir pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA), Kids.
Namun semakin banyaknya masyarakat yang membuang sampah hal tersebut akan menyebabkan semakin berkurangnya kapasitas TPA terutama kota besar.
Baca Juga: Sampah Luar Angkasa Mulai Jadi Ancaman, Para Peneliti Ciptakan Robot Bertentakel untuk Mengatasinya
Berdasarkan studi terbaru dari Sustainable Waste Indonesia (SWI), sampah plastik yang berhasil diolah kembali hanya 11,83 persen sampah dari perkotaan di Pulau Jawa.
Sampah plastik bukan hanya berbahaya bagi kesehatan manusia namun juga mahluk laut karena sampah yang dihasilkan manusia enggak jarang sampai ke laut dan mencemari laut.
Ada banyak cara yang bisa digunakan untuk membuat sampah plastik enggak semakin banyak salah satunya dengan cara dengan ekonomi sirkulasi, Kids.
Ekonomi sirkulasi diwacanakan oleh Word Economic Forum. Pada dasarnya itu merupakan bisnis tapi dengan ramah lingkungan, Kids.
Seperti yang kita ketahui Indonesia saat ini sedang gencar mengampanyekan dan menerapkan ekonomi sirkular dengan mendorong reduce, reuse, dan recycle (3R) sampah plastik dan produksi barang-barang dengan prinsip ramah lingkungan.
Terlihat dari beberapa kota besar yang sudah mulai menghindari penggunaan plastik atau enggak menggunakan plastik saat belanja melainkan membawa kantong sendiri, Kids.
Hal tersebut terus digencarkan untuk menekan jumlah sampah yang sulit terurai semakin berkurang dan akan berdampak baik pada lingkungan.
Nah, kita sebagai masyakarat juga harus lebih bijak dan mengambil peran dalam mengurangi penggunaan plastik.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Source | : | nationalgeographic.co.id |
Penulis | : | Febryan Kevin |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
Komentar