3. Mengorganisir Data Hasil Syuting
Fungsi clapperboard masuk ke dalam frame, agar setiap data adegannya bisa dipilih oleh sang sutradara berdasarkan data yang tercatat di papan.
Lalu, catatan tersebut akan diberikan ke editor. Setelah editor melihat hasil footage syuting, ia enggak perlu lagi mengecek satu per satu video yang akan ia kerjakan.
Ada yang tahu kenapa? Karena, data adegan yang ditulis di clapperboard sudah muncul di thumbnail video.
Maka dari itu, editor lebih mudah untuk mengorganisir data hasil syuting dengan membagikannya ke dalam folder sesuai scene dan shot adegan, Kids.
4. Sinkronisasi Gambar dan Suara
Ini juga enggak kalah penting, Kids. Sinkronisasi gambar dan suara. Clapperboard berfungsi untuk syuting dengan menggunakan mic eksternal.
Bunyi Ctak yang terekam dalam mic internal dengan eksternal bisa digunakan untuk menyelaraskan gambar dan suara.
Saat editor melakukan penyuntingan gambar, ia akan menjajarkan kedua file audio.
Karena bunyi dari clapperboard yang sangat kencang akan terekam.
Jadi, editor pun langsung tahu bagian mana yang ada bunyi Ctak. Gambar dan suara akan menjadi sinkron.
Baca Juga: Jadi Aktor Ternama Tanah Air, Herjunot Ali Ternyata Miliki Hobi Ini
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Penulis | : | Heni Widiastuti |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar