GridKids.Id - Saat ini pemerintah sedang menggencarkan vaksinasi COVID-19 kepada seluruh masyakarat Indonesia.
Untuk tahap pertama vaksinasi dilakukan kepada garda terdepan penanganan COVID-19 seperti tenaga kesehatan, kepolisian, TNI dan sejumlah pimpinan daerah.
Seperti yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta telah melakukan program vaksinasi masal di Istora Senayan dengan target 6.000 orang yang dilakukan pada Kamis (5/02/2021).
Sejatinya Pemprov DKI Jakarta menargetkan 122.000 tenaga kesehatan mendapatkan vaksin pada tahap pertama vaksinasi masal yang dilakukan secara bertahap.
Nah, meski sudah mendapat vaksin COVID-19, bukan berati sudah terbebas dari virus COVID-19 serta bisa kembali hidup secara normal.
Sejumlah ahli mengkampanyekan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan meski sudah mendapat vaksin.
Sda sejumlah alasan kenapa harus memakai masker meski sudah divaksin.
Yuk, simak agar tahu kenapa harus menerapkan protokol kesehatan meski sudah divaksin.
Baca Juga: Syarat dan Harga Tes GeNoSe C19, Tes Virus Corona Jenis Baru yang Lebih Murah
Baca Juga: Ilmuwan Sebut Lahan Gambut Dapat Meminimalisir Dampak COVID-19, Begini Penjelasannya
1. Vaksin Membutuhkan Waktu
Saat vaksin masuk ke tubuh enggak akan langsung mencapai tingkat efektivitas kekebalan 94 atau 95 persen sampai beberapa minggu setelah menerima vaksin kedua.
Setelah mendapat suntikan pertama tubuh akan mendapat respons kekebalan parsial, namun bukan berati terlindungi seluruhnya.
2. Vaksin Enggak Memberikan Perlindungan 100 Persen
Seperti yang dijelaskan di atas, vaksin hanya memberikan perlindungan sekitar 94 hingga 95 persen.
Dengan perhitungan tersebut membuat meski susah mendapat suntikan vaksin orang-orang tetap akan berisiko untuk terkena COVID-19.
3. Memungkinan Penyebar Asimptomatik
Jika seseorang yang sudah divaksin enggak menerapkan protokol kesehatan akan memungkinkan virus bisa terus beredar.
Baca Juga: Hampir Berlangsung 1 Tahun di Indonesia, Daerah Ini Masih 0 Kasus Covid-19, Kok Bisa?
Baca Juga: Hal Positif dan Negatif Saat Pandemi Covid-19 di Dunia, Ini Dampaknya Terhadap Lingkungan
Lalu para ahli juga khawatir jika orang yang sudah divaksin namun masih bisa terinfeksi tanpa gejala dan menyebarkan ke orang lain.
4. Melindungi Orang yang Enggak Dapat Divaksin
Dalam vaksinasi ini ada sejumlah orang dengan penyakit bawaan seperti jantung dan kanker yang enggak bisa divaksin.
Oleh karena itu kita enggak bisa berasumsi orang dengan gejala tersebut akan memiliki kekebalan yang sama.
Selain itu wanita hamil juga enggak bisa mendapat suntikan vaksin karena masuk dalam orang berisiko tinggi.
5. Dosis Vaksin Terbatas
Dengan tingginya angka kasus COVID-19 di dunia menyebabkan permintaan yang sangat besar untuk vaksin ini, namun pasokan dari pabrik vaksin sangat terbatas.
Para ahli sendiri memperkirakan jumlah vaksinasi yang diperlukan untuk membuat dampak pada kekebalan kelompok enggak akan tercapai sampai tahun 2022.
Oleh karena itu penerapan protokol kesehatan penting, meski kita sudah divaksin.
Baca Juga: Berasal dari Kelelawar, Para Ahli Khawatirkan Virus Nipah Bisa Jadi Pandemi Berikutnya
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, fantasi dongeng, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja majalah Bobo dan Mombi SD.Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Febryan Kevin |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
Komentar