GridKids.id - Saat ini kualitas laut dunia makin menurun karena banyaknya pencemaran polutan lingkungan yang berdampak pada kehidupan makhluk laut.
Padahal, kehidupan yang paling banyak ada di laut, yakni hampir 94 persen kehidupan di bumi berada di air.
Namun, ada bahaya pencemaran laut yang menjadi tempat tinggal ribuan ikan, terumbu karang dan mahluk lainnya.
Setiap tahunnya ada sebanyak 3,22 ton sampah yang enggak dikelola dengan baik.
Lalu, dari sampah yang enggak terkelola tersebut, ada sebagian yang mencemari lautan kita, lo.
Selain itu, menurut beberapa ahli akan terjadi peningkatan pencemaran seiring pertumbuhan minuman dengan botol plastik sekali pakai.
Lalu apa dampaknya pada hewan laut serta mahluk hidup lainnya? Yuk simak penjelasanya.
Baca Juga: Bahan Bakar Ramah Lingkungan: Pengertian dan Contohnya
Ada penelitian yang menemukan fakta bahwa ada 83 paus yang terdampar di pesisir pantai Amerika Serikat dari 2012-2018.
Dari analisis peneliti, paus dan lumba-lumba yang terdampar menunjukkan bahwa lapisan lemak mereka mengandung polutan beracun dengan kadar yang mengkhawatirkan.
Polutan tersebut berupa herbisida, kemasan makanan, pasta gigi, sabun, detergen, dan mainan. Polutan itu berhasil masuk ke jaringan tubuh hewan laut tersebut.
Polutan yang masuk ke dalam tubuh hewan laut sangat berdampak pada kehidupan hewan laut, Kids.
Ilmuwan yang melakukan penelitian mengungkapkan kalau polutan beracun masuk ke laut karena limpasan air dari darat yang terdapat sejumlah polutan.
Selain itu, ada bahan sejenis zat kimia pada plastik yang dibuang ke laut yang berbahaya bagi hewan laut, seperti paus dan lumba-lumba.
Baca Juga: Dampak Negatif yang Terjadi Akibat Abrasi Pantai yang Sebaiknya Kita Ketahui
Telah dilakukan pula penelitian terhadap kandungan yang terdapat pada paus dan lumba-lumba.
Ada beberapa faktor turut memengaruhi konsentrasi racun dalam lemak cetacea, antara lain spesies, jenis kelamin, umur, dan lokasi, Kids.
Lumba-lumba yang dianalisis memiliki konsentrasi timbal, manga, merkuri, selenium, talium, dan seng yang jauh lebih tinggi di hati mereka dibandingkan dengan paus kerdil dan sperma.
Lalu untu paus memiliki kadar NPE, arsen, kadmium, kobalt, dan zat besi yang lebih tinggi.
Hal tersebut menunjukkan bagaimana pentingnya lokasi geografis bagi kesehatan hewan laut, juga bagaimana perubahan lingkungan laut dapat sangat memengaruhi kelestarian hewan laut.
Itulah dampak buruk polutan yang mencemari lautan, Kids.
Baca Juga: Ingin Bikin Surga Kota, Konsep Hunian Hutan Vertikal Ini Justru Jadi Mimpi Buruk, Kok Bisa?
Baca Juga: Apa Itu Reduce, Reuse, Recycle? Ini Pengertian dan Contohnya
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Penulis | : | Febryan Kevin |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
Komentar