GridKids.id - Kids, tahukah kamu apa itu rotasi dan revolusi Bumi?
Yup! Meski sama-sama berupa perputaran, tapi keduanya berbeda. Selain itu, dampak yang ditimbulkan juga berbeda.
Rotasi Bumi adalah perputaran Bumi pada porosnya, sedangkan revolusi adalah perputaran Bumi terhadap Matahari.
Lalu, apa dampak-dampak yang ditimbulkan oleh rotasi dan revolusi Bumi ini?
Nah, untuk mengetahui penjelasan lebih jauh, yuk, kita cari tahu di artikel ini!
Baca Juga: Contoh Macam-Macam Sumber Energi Alternatif untuk Kehidupan di Bumi
Rotasi Bumi
Rotasi Bumi adalah perputaran Bumi pada porosnya. Kita enggak bisa melihat atau merasakan perputaran ini.
Saat sedang berkendara, kita melihat bangunan, rumah, serta tiang di sepanjang jalan bergerak mendekat lalu menjauh. Gerakan ini disebut gerak semu.
Nah, roatsi Bumi juga seperti itu, Kids. Lewat rotasi Bumi, kita sebenarnya terus berpindah posisi tanpa disadari.
Satu kali berputar untuk kembali ke posisi awal, Bumi membutuhkan waktu 23 jam 56 menit dan 4,09 detik, yang kalau dibulatkan jadi 24 jam.
Arah perputaran Bumi yaitu dari barat ke timur. Perputaran ini mengakibatkan beberapa fenomena alam.
Baca Juga: Apa Itu Efek Rumah Kaca? Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya Bagi Bumi
Dampak Rotasi Bumi
Inilah beberapa fenomena alam dampak dari rotasi Bumi:
Benda-benda langit yang kita lihat setiap hari seolah-olah pergi dari timur ke barat meninggalkan Bumi lalu kembali lagi.
Sebenarnya, mereka enggak berubah tempat. Mereka muncul dan hilang karena kita di Bumi yang berputar.
Benda-benda langit yang datang dan menghilang itu sekaligus menandakan bergantinya siang dengan malam.
Rotasi Bumi menyebabkan bagian bumi yang berhadapan dengan Matahari mendapatkan sinar dan mengalami siang hari. Sementara di sisi sebaliknya, bagian bumi membelakangi matahari dan tidak mendapatkan sinar.
Rotasi Bumi juga berpengaruh pada perbedaan waktu.
Bagian Bumi di sebelah timur Greenwich mengalami waktu yang lebih cepat dari Greenwich.
Sedangkan bagian bumi di sebelah barat Greenwich mengalami waktu yang lebih lambat.
Baca Juga: Apa Itu Gerhana Matahari? Inilah Pengertian dan Jenis-jenisnya
Berkat rotasi Bumi, angin bertiup dari daerah bertekanan tinggi ke tekanan rendah. Meskipun begitu, arah angin enggak selalu sama.
Fenomena ini disebabkan oleh gaya semua yang timbul akibat efek dua gerakan. Kita menyebutnya sebagai Gaya Coriolis.
Gaya ini menyebabkan pembelokan arah angin ke kanan di belahan Bumi bagian utara, dan ke kiri di Bumi belahan selatan.
Arus laut muncul karena angin yang bertiup di permukaan laut.
Seperti angin, arus laut juga bisa berbelok akibat rotasi bumi. Arus laut dipaksa membelok ketika sampai di belahan Bumi utara atau selatan.
Pembelokan arus laut ke kanan terjadi di belahan Bumi utara. Sementara pembelokan ke kiri terhadi di Bumi selatan.
Benda yang berputar pada porosnya atau berotasi, akan menimbulkan gaya sentrifugal.
Gaya sentrifugal adalah gerak melingkar menjauhi pusat putaran. Semakin besar jari-jari benda, semakin besar pula gaya sentrifugal.
Gaya sentrifugal mengakibatkan Bumi pepat pada bagian kutub. Garis tengah Bumi di kutub lebih kecil dibanding garis tengah Bumi di khatulistiwa.
Perbedaan garis tengah ini mengakibatkan perbedaan percepatan gravitasi Bumi, sesuai Hukum Newton tentang gravitasi.
Baca Juga: Apa Itu Cuaca? Ini Pengertian dan Unsur-Unsur Pembentuk Cuaca
Revolusi Bumi
Revolusi Bumi adalah perputaran Bumi terhadap Matahari. Setiap saat, Bumi berevolusi atau berputar mengelilingi Matahari.
Satu putaran memakan waktu 365 hari 9 menit 10 detik. Perputarannya dari barat ke timur dengan kecepatan 30 kilometer per detik.
Lintasan satu putaran sepanjang 943.000.000 kilometer.
Saat berevolusi, sumbu Bumi miring 23,5 derajat terhadap garis tegak lurus pada ekliptika.
Revolusi bumi ini memberi dampak yang penting bagi kehidupan di Bumi, Kids. Apa saja, ya?
Baca Juga: Manfaat Tumbuhan bagi Kehidupan Manusia dan Makhluk Hidup Lainnya
Dampak Revolusi Bumi
Inilah beberapa fenomena penting akibat dari revolusi Bumi:
Bumi di belahan utara dan selatan punya waktu siang dan malam yang berbeda. Ini terjadi karena kemiringan sumbu Bumi dan revolusi.
Saat berevolusi, Bumi bisa terletak di apotema atau hipotema.
Apotema adalah titik terjauh bumi dengan matahari. Sedangkan hipotema adalah titik terdekat bumi dengan matahari.
Gerak semu tahunan Matahari adalah gerak berubahnya posisi Matahari sepanjang tahun.
Selain berevolusi, Bumi juga berotasi. Sumbu rotasi enggak sejajar dengan sumbu revolusi.
Sumbu Bumi yang miring 23,5 derajat membuat Matahari enggak selalu terlihat di atas khatulistiwa. Matahari akan terlihat berada di utara atau selatan Bumi.
Selama setengah tahun, Matahari lebih banyak menerangi Bumi bagian utara. Setengahnya lagi, Matahari lebih banyak menerangi Bumi bagian selatan.
Gerak semu Matahari mengakibatkan perbedaan intensitas penyinaran Matahari di berbagai wilayah Bumi.
Perbedaan ini menimbulkan perbedaan musim. Bumi bagian utara dan selatan mengalami empat musim yaitu musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin.
Dari Bumi, kita melihat bintang-bintang membentuk pola tertentu.
Namun antara bintang yang satu dengan yang lain sebenarnya berjarak sangat jauh. Karena revolusi Bumi, posisi kita bergeser dan penampakan bintang itu juga bergeser.
Ukuran Bumi jauh lebih kecil dari Matahari.
Saat Matahari, Bumi, dan Bulan sejajar posisinya, bayangan inti Bumi akan berbentuk kerucut.
Wilayah yang berada di bayangan bumi menjadi sangat gelap.
Wilayah ini disebut dengan umbra. Sementara wilayah bayangan yang agak terang atau bayangan tambahan disebut dengan penumbra.
Gerhana Matahari terjadi saat bulan terletak di antara Bumi dan Matahari. Bulan menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari.
Meskipun bulan lebih kecil dari Matahari, namun Bulan bisa menutupi Matahari karena Bulan lebih dekat ke Bumi dibanding Matahari.
Baca Juga: Perbedaan Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan serta Proses Terjadinya
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id.
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar