GridKids.id - Di tengah pandemi yang masih melanda, gejala COVID-19 juga masih menjadi sesuatu hal yang wajib kita waspadai.
Selama ini salah satu gejala umum dari COVID-19 yang banyak kita ketahui adalah batuk kering.
Yap! Sejak awal pandemi COVID-19 melanda, ahli menyebut bahwa demam dan batuk kering merupakan gejala umum dari infeksi virus corona penyabab COVID-19.
Baca Juga: Padahal Dilakukan di Waktu yang Berdekatan, Mengapa Hasil Tes Swab PCR Bisa Berbeda?
Namun, seiring berjalannya waktu dan penelitian yang terus dilakukan, ahli menemukan fakta bahwa orang yang terinfeksi banyak yang mengalami gejala lain.
Lalu, gejala apa yang sebenarnya paling umum dari COVID-19 ini, ya?
Kita cari tahu, yuk!
Gejala Umum COVID-19
Batuk kering memang sudah lama dihubungkan dengan gejala Covid-19, bahkan sejak awal pandemi melanda.
Namun, ternyata batuk kering bukan gejala COVID-19 yang paling umum, Kids.
Ahli menemukan bahwa orang yang terinfeksi virus corona dan menderita COVID-19 kehilangan indra penciuman dan perasa.
Baca Juga: Tanda-Tanda Tubuh Terinfeksi Virus Corona, Ini Rincian Gejalanya dari Hari ke Hari
Selain itu, bermunculan juga laporan yang menyatakan bahwa orang yang terinfeksi juga mengalami sakit perut, kelelahan, dan kabut otak.
Gejala seperti itu rupanya juga umum terjadi pada penderita COVID-19, Kids.
Nah, di antara semua gejala yang telah diketahui, gejala yang paling sering dilaporkan penderita COVID-19 adalah kehilangan indra penciuman atau perasa yang disebut anosmia.
Hal itu berdasarkan data terbaru yang dihimpun oleh peneliti di Office for National Statistics (ONS).
Menurut data, ada sekitar 20-40 persen dari penderita COVID-19 yang berusia 35 tahun ke atas mengalami gejala anosmia.
Nah, sementara itu, hanya 15-20 persen di kelompok umur yang sama yang mengembangkan gejala demam dan hanya 13-18 persen yang mengalami batuk kering.
Baca Juga: Bukan dari Tiongkok, Peneliti Sebut Asal Virus Corona Sebenarnya dari 3 Negara Ini
Dalam penelitian tersebut, setidaknya 60 persen dari pasien COVID-19 di bawah usia 35 tahun dilaporkan mengalami anosmia.
Kemudian, hanya 15-25 persen yang melaporkan demam, dan kurang dari 10 persen menunjukkan batuk.
Penelitian tersebut juga mengungkap bahwa anak usia sekolah merupakan kelompok yang paling kecil memiliki gejala batuk, yakni hanya 5 persen.
Data-data tersebut menunjukkan bahwa batuk adalah gejala yang kurang spesifik untuk anak usia sekolah yang dites positif COVID-19, Kids.
Data tersebut merupakan data pasien COVID-19 yang telah dihimpun sejak 15 Agustus hingga 26 Oktober 2020 di Inggris.
O iya, peneliti juga mengungkap bahwa anosmia ini enggak hanya terjadi pada pasien yang bergejala, tapi juga dialami oleh kelompok asimptomatik atau enggak bergejala.
Baca Juga: Apa Itu Long COVID? Ternyata Fenomena Ini Sudah Ada Sejak Awal Pandemi
Gejala anosmia pada pasien COVID-19 ini umumnya terjadi tanpa diiringi dengan gejala hidung tersumbat, Kids.
Peneliti juga mengungkapkan bahwa gejala anosmia kemungkinan bisa menjadi hal penting untuk deteksi dini infeksi virus corona.
Nah, itulah gejala paling umum dari COVID-19 yang diungkap peneliti.
Tetap waspada dan selalu terapkan protokol kesehatan yang ketat demi mencegah penularan virus corona, ya, Kids!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Rahwiku Mahanani |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar