Strategi Menghadapi COVID-19
Para ilmuwn melihat bagaimana COVID-19 berinteraksi dengan berbagai kondisi yang sudah ada sebelumnya, diabetes, kanker, masalah jantung dan banyak faktor lain.
Bahkan enggak cuma itu, mereka juga melihat adanya tingkat yang enggak proporsional dari dampak yang merugikan di komunitas masyarakat miskin, berpenghasilan rendah dan etnis minoritas.
Pengaruh lingkungan sosial ekonomi juga jadi faktor yang dapat meningkatkan risiko COVID-19.
Menurut Tiff-Annie Kenny, peneliti di Laval University di Kanada, penyakit seperti diabetes atau obesitas, yang termasuk faktor risiko COVID-19 lebih sering dialami pada orang-orang berpenghasilan rendah.
Di tengah kondisi wilayah dengan kerawanan pangan, perubahan iklim sampai pengaturan perumahan yang buruk, akan semakin sulit untuk menjalankan rekomendasi kesehatan seperti mencuci tangan atau menjaga jarak.
Enggak selalu akses kesehatan yang terbatas, makanan, pendidikan atau kebersihan, maupun penyakit lain bisa memperparah penyakit bawaan memengaruhi kondisi sosial ekonomi terkait dampak dari suatu penyakit.
Oleh sebab itu, dengan menganalisis situasi menggunakan pendekatan sindemi, Tiff-Annie Kenny menjelaskan perlunya beralih dari pendekatan epidemiologi klasik mengenai risiko penularan COVID-19 dengan pendekatan dalam konteks sosial.
Cara pandang ini banyak dilakukan para ahli yang meyakini kalau itu bisa memperlambat laju penularan dan dampak COVID-19.
Baca Juga: Apa Itu Pandemi dan Perbedaannya dengan Epidemi Terkait Virus Corona
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id.
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Grid Kids |
Komentar