GridKids.id - Ada asteroid yang sangat istimewa, Kids. Namanya asteroid Bennu.
Asteroid ini sangat menarik minat para ilmuwan untuk melakukan penelitian lebih jauh.
Pada Kamis (22/10/20), wahana luar angkasa NASA, Osiris-Rex, bersiap untuk mengambil bebatuan pada permukaan asteroid tersebut.
Sinyal radio dari 330 juta km mengkonfirmasi kalau wahana itu melakukan kontak dengan asteroid Bennu selebar 500 meter.
Namun, misi yang dipimpin NASA itu harus menunggu data lebih lanjut dari Osiris-Rex sebelum diketahui dengan pasti kalau bebatuan tersebut benar-benar diambil.
Tujuannya adalah untuk mendapatkan setidaknya 60 gram, bahkan mungkin lebih dari satu kilogram sampel.
Lalu, kenapa asteroid ini sangat istimewa, ya?
Baca Juga: Bukan Asteroid, Objek Luar Angkasa Ini Akan Datangi Bumi di Bulan Oktober, Apakah Berbahaya?
Menyimpan Rahasia Tata Surya
Menurut NASA, salah satu asteroid tertua ini menyimpan rahasia tentang tata surya.
Asteroid Bennu adalah kapsul waktu dari tahapan paling awal pembentukan tata surya.
Dan karenanya merupakan asteroid yang sangat tua, Bennu diduga kaya akan karbon dan materi organik.
Kekayaan karbon dan materi organik pada Bennu ini akan memberi petunjuk tentang sejarah awal tata surya, dan membantu ilmuwan menjelaskan peristiwa-peristiwa penting saat pembentukan sistem keplanetan yang berpusat pada Matahari itu.
Keberadaan materi organik pada Bennu juga bisa membuat manusia lebih memahami sejarah kehidupan di Bumi, lo.
Oh iya, Bennu juga diprediksi bisa menghantam Bumi antara tahun 2175 - 2199.
Itu sebabnya, asteroid yang satu ini sangat menarik minat ilmuwan untuk diteliti lebih jauh.
Baca Juga: Perbedaan Benda-Benda Langit, dari Asteroid, Komet Hingga Meteor
Misi Penting
Nah, mengambil bebatuan dari asteroid Bennu ini merupakan tonggak penting untuk misi penelitian.
"Tim ini sangat senang; semua orang sangat bangga," kata peneliti utama Dante Lauretta dari University of Arizona, Tucson.
"Sekarang diperlukan beberapa hari lagi untuk mencari tahu berapa banyak sampel menakjubkan itu yang kami dapatkan. Kami telah memikirkan sampel ini selama beberapa dekade," tambah Thomas Zurbuchen, associate administrator untuk sains NASA.
Dengan asumsi ada sampel aman di atas pesawat, sampel itu dijadwalkan kembali ke Bumi pada tahun 2023.
Kalau enggak, tim misi harus mengkonfigurasi Osiris-Rex untuk perjalanan lain.
Wahana ruang angkasa itu beroperasi di bagian Bennu yang dijuluki Nightingale.
Wahana itu turun perlahan ke zona target selebar 8m selama empat setengah jam, melewati beberapa batu besar yang mengesankan, termasuk blok setinggi dua lantai yang dijuluki Mount Doom.
Osiris-Rex menggunakan apa yang oleh beberapa orang disebut sebagai "penyedot debu terbalik" untuk menarik objek.
Cara ini lebih tepat disebut Mekanisme Akuisisi Sampel Touch-and-Go, atau Tag-Sam, alat ini punya perangkat seperti lengan panjang dengan cincin di ujungnya.
Osisris-Rex mengambil gambar selama misi ini, tapi sayang ia enggak bisa mengirimkannya kembali karena bandwidth yang terbatas dari jarak yang begitu jauh.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id.
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar