Puasa Media Sosial
Engagement atau jumlah likes maupun komentar yang diterima di media sosial juga bisa saja memengaruhi diri seseorang.
Media sosial juga membentuk pola interaksi baru manusia.
Sisi baiknya, orang akan lebih mudah bersosialisasi secara maya. Namun kalau berlebihan, pengguna media sosial bisa terlalu nyaman berkomunikasi dengan orang asing atau orang yang jauh darinya daripada dengan orang terdekat, seperti keluarga atau sahabat.
Mereka akan merasa "diterima" dan "diakui" di media sosial yang kemudian menimbulkan perasaan bahagia.
Dampaknya, mereka akan memanipulasi kehidupannya.
Kalau sudah merasa terganggu dengan penggunaan media sosial, tidak ada salahnya istirahat sejenak dari dunia maya.
Pengguna medsos bisa menerapkan "puasa" kalau sudah merasakan ciri-ciri di atas, meskipun enggak semua bisa menyadari kecanduannya.
Puasa bisa dilakukan sendiri, seperti misalnya dengan membuat to-do-list untuk mengalihkan perhatian dari ponsel.
Lamanya puasa media sosial tergantung tingkat keparahannya.
Semakin tinggi tingkatannya, waktu yang dibutuhkan bisa jadi semakin lama.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di www.gridstore.id.
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar