GridKids.id - Virus corona belum sepenuhnya berakhir, tapi Tiongkok harus menghadapi wabah baru.
Wabah ini muncul karena adanya kebocoran di sebuah pabrik biofarmasi di Tiongkok.
Mengutip CNN, Komisi Kesehatan Lanzhou, Gansu, Tiongkok, menyebutkan, 3.245 orang sudah terinfeksi penyakit ini.
Nama penyakit ini adalah Brucellosis.
Lalu, apa itu brucellosis dan apa saja gejalanya?
Dilansir dari MayoClinic, brucellosis adalah infeksi bakteri yang menyebar dari hewan ke manusia.
Umumnya, orang bisa terinfeksi dari produk makanan susu mentah atau yang enggak mengalami proses pasteurisasi.
Bakteri penyebab brucellosis bisa menyebar melalui udara atau melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi.
Hewan yang paling sering terinfeksi bakteri penyebab Brucellosis yaitu domba, sapi, kambing, babi, dan anjing.
Gejala brucellosis bisa muncul kapan saja dari beberapa hari hingga beberapa bulan setelah terinfeksi.
Tanda dan gejalanya mirip dengan flu dan meliputi:
Sementara itu, gejala brucellosis bisa hilang selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan dan kemudian kembali atau kambuh lagi.
Beberapa orang mengalami brucellosis kronis dan mengalami gejala selama bertahun-tahun, bahkan setelah pengobatan.
Tanda dan gejala jangka panjang bagi penderitanya yaitu, kelelahan, demam berulang, radang sendi, radang jantung (endokarditis) dan spondilitis atau radang sendi yang memengaruhi tulang belakang dan persendian di sekitarnya.
Penularan
Enggak cuma menginfeksi hewan ternak, bakteri penyebab brucellosis ini juga memengaruhi hewan liar termasuk rusa, rusa besar, banteng, karibu, moose, dan unta.
Diketahui, cara paling umum bakteri menyebar dari hewan ke manusia, antara lain:
Bakteri brucella dalam susu hewan yang terinfeksi bisa menyebar ke manusia dalam susu yang enggak dipasteurisasi, es krim, mentega, dan keju.
Pasteurisasi adalah saat susu mentah dipanaskan dengan suhu tinggi dalam waktu singkat.
Proses pemanasan ini menghancurkan bakteri berbahaya yang bisa membuat susu enggak aman dikonsumsi.
Bakteri juga bisa ditularkan melalui daging mentah atau setengah matang dari hewan yang terinfeksi.
Selain itu, cara penularan infeksi ini bisa melalui udara yang terkontasminasi bakteri. Sebab, bakteri brucella bisa menyebar dengan mudah di udara.
Petani, pemburu, teknisi laboratorium dan pekerja rumah jagal bisa menghirup bakteri tersebut.
Kemudian, bakteri brucella yang ada dalam darah, air mani, atau plasenta hewan yang terinfeksi bisa masuk ke aliran darah melalui luka yang terbuka.
Sementara, orang yang melakukan kontak normal dengan hewan, seperti menyentuh, menyikat, atau bermain dengan hewan peliharaan enggak akan menyebabkan infeksi.
Dalam kasus tertentu, orang jarang terkena brucellosis dari hewan peliharaannya.
Yang perlu diperhatikan, orang yang sistem imunnya lemah sebaiknya menghindari penanganan anjing yang diketahui mengidap penyakit tersebut.
Brucellosis biasanya enggak menyebar dari orang ke orang, tetapi dalam beberapa kasus, wanita sudah menularkan penyakit ini kepada anak-anak mereka saat lahir atau melalui ASI.
Jarang, brucellosis bisa menyebar melalui melalui darah yang terkontaminasi atau transfusi sumsum tulang.
Baca Juga: Sudah Pernah Jadi Pandemi, Ini 6 Fakta Flu Babi, Salah Satunya Timbulkan Gejala yang Tidak Biasa
Pencegahan
Dilansir dari situs resmi Pusat Pengendalian dan Penanganan Penyakit Menular (CDC), beberapa tindakan yang bisa mencegah terjadinya infeksi bakteri brucellosis pada manusia.
Menurut CDC, cara terbaik untuk mencegah infeksi brucellosis adalah dengan memastikan kita enggak mengonsumsi daging mentah, produk susu yang tidak dipasteurisasi seperti susu, keju, dan es krim.
Kalau enggak yakin produk susu sudah dipasteurisasi, jangan memakannya.
Selanjutnya, bagi mereka yang menangani jaringan hewan, seperti pemburu dan penggembala hewan harus melindungi diri dengan menggunakan sarung tangan karet, kacamata, dan celemek.
Perlengkapan ini bisa membantu memastikan kalau bakteri dari hewan yang berpotensi terinfeksi enggak masuk ke mata atau di dalam luka atau lecet pada kulit.
Pengobatan
Sebelum pengobatan dimulai, diagnosis infeksi brucellosis harus dilakukan oleh dokter.
Tes akan dilakukan untuk mencari bakteri dalam sampel darah, sumsum tulang, atau cairan tubuh lainnya.
Selain itu, tes darah bisa dilakukan untuk mendeteksi antibodi yang melawan bakteri. Setelah diagnosis dibuat, dokter bisa meresepkan antibiotik.
Adapun lamanya proses pengobatan ini bergantung pada waktu pengobatan dan tingkat keparahan penyakit, pemulihan bisa memakan waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan.
Kematian akibat brucellosis jarang terjadi, terjadi enggak lebih dari 2 persen dari semua kasus.
(Penulis: Retia Kartika Dewi)
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Grid Kids |
Komentar