GridKids.id – Sejak terdeteksi pada akhir tahun 2019 lalu, penambahan kasus infeksi virus corona masih terjadi hingga saat ini.
Berbagai penelitian dilakukan untuk mengetahui lebih banyak tentang virus corona penyebab COVID-19.
Dari hasil studi, ditemukan kaitan antara COVID-19 dengan obesitas, Kids.
Hasil studi menunjukkan bahwa kelebihan berat badan, bahkan sebelum termasuk tahap obesitas, sudah meningkatkan risiko keparahan gejala kalau terinfeksi COVID-19.
Mengapa begitu, ya?
Temuan Berbagai Studi
Pada studi metaanalisis yang dipublikasikan di Obesity Reviews tanggal 26 Agustus 2020, tim peneliti internasional mengumpulkan data 399.000 pasien.
Hasil studi menemukan bahwa orang yang obesitas 113% lebih mungkin masuk rumah sakit daripada orang dengan berat badan kategori sehat ketika terinfeksi COVID-19.
Selain itu, orang yang obesitas juga 74 persen lebih mungkin masuk ICU dan 48 persen lebih berisiko untuk meninggal dunia ketika terinfeksi.
Dari studi lain juga diketahui bahwa dari 17.000 pasien yang dirawat di rumah sakit di Amerika Serikat karena menderita COVID-19, sebanyak 29 persen kegemukan dan 48 persen obesitas.
Pasien disebut kegemukan jika memiliki Indeks Massa Tubuh antara 25-29.9 dan obesitas jika Indeks Massa Tubuhnya di atas 30.
Ada pula studi dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences yang menganalisis angka rawat inap akibat COVID-19 pada 334.000 orang di Inggris.
Hasil studi tersebut menemukan bahwa risiko seseorang dirawat inap karena COVID-19 mulai naik jika berat badannya termasuk berlebih dan memuncak pada Indeks Massa Tubuh 35 ke atas.
Disebabkan Oleh Berbagai Faktor
Mungkin kamu bertanya-tanya mengapa berat badan berlebih dan obesitas bisa memperburuk gejala COVID-19 kalau terinfeksi, Kids.
Nah, sebenarnya ada berbagai faktor pada orang obesitas yang bisa memperburuk gejala COVID-19, lo.
Dari segi biologis, penderita obesitas cenderung mengalami gangguan sistem kekebalan tubuh, peradangan kronis, dan penggumpalan darah yang lebih tinggi.
Selain itu, penderita obesitas juga cenderung memiliki penyakit penyerta lainnya yang bisa memperburuk infeksi, misalnya penyakit jantung, paru-paru ,dan diabetes.
Ada pula sindrom metabolik seperti tingkat lemak, gula darah, dan tekanan darah yang lebih tinggi, Kids.
Baca Juga: Gejala Ringan, Sedang , dan Berat Penderita COVID-19 yang Sebaiknya Kamu Ketahui
Sindrom metabolik tersebut bisa meningkatkan risiko pasien masuk ICU, penggunaan ventilator, dan kematian pada pasien COVID-19, lo.
Hal itu didasarkan pada hasil studi baru dari Tulane University terhadap 287 pasien COVID-19.
Kemudian, Indeks Massa Tubuh yang lebih tinggi juga bisa menjadi faktor risiko dari penyakit COVID-19 karena lemak berlebih di perut bisa mendorong diafragma ke atas.
Hal itu membuat otot besar di bawah rongga dada menimpa paru-paru dan membatasi kapasitas udara, Kids.
Nah, pengurangan kapasitas paru-paru tersebut menyebabkan ambruknya saluran udara di lobus bawah paru-paru.
Nantinya, akan ada lebih banyak darah yang tiba untuk mengoksigenasi daripada bagian lobus atas.
Baca Juga: Kapan Vaksin Virus Corona Akan Siap? Ini Kata Organisasi Kesehatan Dunia
Menurut Anne Dixos, ilmuwan dan dokter yang mempelajari obesitas dan penyakit paru-paru di University of Vermont, kalau memiliki kondisi tersebut maka kondisi pasien bakal lebih cepat memburuk kalau terkena COVID-19.
Kondisi tersebut diperburuk dengan berbagai masalah seperti kecenderungan darah yang menggumpal, penurunan jumlah sel dan sistem imunitas, dan peradangan kronis.
Kondisi tersebut tentunya enggak baik untuk melawan COVID-19 yang menginfeksi, Kids.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut Ilhem Messaoudi, seorang pakar imunologi di University of Californiamengungkapkan bahwa orang yang obesitas harus lebih berhati-hati terhadap COVID-19.
Stephen O'Rahilly, ilmuwan dan dokter di MRC Metabolic Diseases Unit, University of Cambridge mengungkapkan bahwa olahraga dan menurunkan berat badan bisa membantu meningkatkan kesehatan metabolik pada orang yang obesitas.
Selain itu, hal tersebut juga berguna untuk membantu mengurangi risiko gejala COVID-19 yang parah, Kids.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Rahwiku Mahanani |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar