GridKids.id - Suku dan Budaya Indonesia adalah materi Belajar dari Rumah di TVRI untuk siswa kelas 4-6 SD pada Selasa, 15 September 2020.
Pada materi ini, kita diminta untuk menceritakan sejerah terbentuknya Kerajaan Sriwijaya.
Setelah mendapatkan materi ini, diharapkan siswa bisa mengidentifikasi berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan.
Dalam Bahasa Sansekerta, sri berarti bercahaya atau gemilang, sedangkan wijaya punya arti kemenangan atau kejayaan.
Sehingga secara etimologi, Sriwijaya berarti kemenangan yang gemilang.
Dulu, Kerajaan Sriwijaya adalah kerajaan maritim terbesar pada masanya, Kids.
Karena merupakan kerajaan maritim, sebagian besar rakyat Kerajaan Sriwijaya hidup dari perdagangan dan pelayaran.
Konon katanya, pada saat masa kejayaan mereka, armada lautnya memegang kunci gerbang perdagangan di laut Malaka
Lalu, bagaimana sejarah terbentuknya Kerajaan Sriwijaya, ya?
Baca Juga: Bukti Tentang Berdirinya Kerajaan Tarumanegara , Belajar dari Rumah TVRI
Sejarah Terbentuknya Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan Budha yang berdiri pada abad ke–7. Hal ini dibuktikan dengan adanya prasasti kedukan bukit di Palembang (682).
Kerajaan Sriwijaya adalah salah satu kerajaan yang kuat di Pulau Sumatera, berada pada kawasan Candi Muara Takus di Provinsi Riau.
Kerajaan Sriwijaya dipimpin oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa sebagai raja pertama.
Bukti awal mengenai keberadaan kerajaan ini berasal dari abad ke-7; seorang pendeta Tiongkok dari Dinasti Tang, I Tsing, menulis kalau ia mengunjungi Sriwijaya tahun 671 dan tinggal selama 6 bulan.
Selanjutnya prasasti yang paling tua mengenai Sriwijaya juga berada pada abad ke-7, yaitu prasasti Kedukan Bukit di Palembang, bertarikh 682.
Kerajaan Sriwijaya berjaya pada abad 9 – 10 Masehi dengan menguasai jalur perdagangan maritim di Asia Tenggara.
Sriwijaya sudah menguasai hampir seluruh kerajaan Asia Tenggara, di antaranya: Jawa, Sumatera, Semenanjung Malaya, Thailand, Kamboja, Vietnam, dan Filipina.
Sriwijaya jadi pengendali rute perdagangan lokal yang menggunakan bea cukai kepadaa setiap kapal yang lewat.
Hal ini karena Sriwijaya menjadi penguasa atas Selat Sunda dan Malaka
Selain itu, Kerajaan Sriwijaya juga mengumpulkan kekayaannya dari jasa pelabuhan dan gudang perdagangan yang melayani pasar Tiongkok dan India.
Baca Juga: Ringkasan dan Soal Sejarah Berdirinya Tarumanegara, Belajar dari Rumah TVRI 30 April 2020
Keruntuhan Kerajaan Sriwijaya
Kemunduran pengaruh Sriwijaya terhadap daerah bawahannya mulai menyusut karena beberapa peperangan di antaranya tahun 1025 serangan Rajendra Chola I dari Koromandel.
Selanjutnya tahun 1183, kekuasaan Sriwijaya di bawah kendali kerajaan Dharmasraya.
Raja Rajendra Chola, penguasa Kerajaan Cholamandala berhasil merebut bandar-bandar kota Sriwijaya.
Peperangan ini disebabkan karena Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Cholamandala bersaing pada bidang perdagangan dan pelayaran.
Dengan begitu, tujuan dari serangan Kerajaan Cholamandala tidak untuk menjajah melainkan untuk meruntuhkan armada Sriwijaya.
Hal ini disebabkan ekonomi Kerajaan Sriwijaya semakin melemah karena para pedagang yang biasanya berdagang di Kerajaan Sriwijaya terus berkurang.
Tidak cuma itu, kekuatan militer Sriwijaya juga semakin melemah sehingga banyak daerah bawahannya yang melepaskan diri.
Akhirnya, Kerajaan Sriwijaya runtuh pada abad ke–13.
Setelah keruntuhannya, kerajaan ini terlupakan dan keberadaannya baru diketahui kembali lewat publikasi tahun 1918 dari sejarawan Prancis George Cœdès dari École française d'Extrême-Orient.
(Penulis: Hasrul)
Baca Juga: Apa Bukti tentang Berdirinya Kerajaan Tarumanegara? Salah Satunya Peninggalan Prasasti
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id.
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar