Sejarah Randoseru
Meski saat ini digunakan sebagai tas sekolah untuk anak usia sekolah dasar, tapi randoseru sebenarnya terinspirasi dari model tas punggung militer Belanda, yang disebut ransel.
Seiring dengan westernisasi di bidang militer, pada periode Edo, militer Jepang mengadopsi model tas punggung tentara Belanda.
Baru pada tahun Meiji 18 atau sekitar 1885, tas punggung militer ini digunakan oleh anak sekolah.
Sekolah pertama yang mengadopsi model tas ini adalah Gakushuin, dengan alasan agar anak-anak bisa menggerakkan kedua tangannya dengan bebas.
Berselang dua tahun, pada Meiji 20, tas punggung yang punya desain mirip dengan randoseru modern muncul.
Tas itu dihadiahkan oleh Hirofumi Ito kepada calon Kaisar Taisho, saat masuk ke sekolah Gakushuin.
Satu dekade kemudian, Gakushuin membuat standar ukuran dan bentuk randoseru yang terus dipakai dan enggak banyak berubah hingga saat ini.
Uniknya, pemakaian randoseru untuk anak-anak usia sekolah dasar sebenarnya enggak pernah diwajibkan oleh pemerintah Jepang, lo.
Melansir NHK World, alasan di balik maraknya kehadiran randoseru di Jepang masih menjadi misteri.
Padahal, di tingkat nasional, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains dan Teknologi mengatakan enggak pernah ada Undang-Undang yang mewajibkan penggunaannya.
Baca Juga: Dari Pakai HT sampai Numpang WiFi di Rumah Orang, Inilah Cara Pelajar Siasati Sekolah Jarak Jauh
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di www.gridstore.id.
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar