2. Genetik atau Keturunan
Faktor keturunan atau genetik bisa membuat seseorang punya metabolisme cepat seperti yang sudah dijelaskan tadi, Kids.
Metabolisme ini berperan penting dalam pembakaran kalori di dalam tubuh.
Hal inilah yang kemudian menyebabkan seseorang tetap kurus meski sudah mengonsumsi banyak makanan.
3. Kurang Kalori
Melansir Live Strong, defisit atau kurang kalori bisa menyebabkan berat badan rendah atau kurus.
Kondisi ini bisa terjadi saat seseorang cukup aktif bergerak, tapi konsumsi makanannya punya kepadatan energi atau kalori rendah.
Beberapa jenis makanan rendah kalori di antaranya sayuran, buah-buahan, sampai sup dengan kaldu lemak.
Untuk itu, kamu disarankan untuk makan dengan pola gizi seimbang. Dengan begitu, kecukupan kalori bisa tetap terjaga namun badan tetap sehat.
Hanya fokus meningkatkan asupan kalori tanpa memperhatikan kualitas gizi juga bisa berbahaya bagi kesehatan, Kids.
Hal ini karena beberapa asupan tinggi kalori cenderung enggak sehat dan bisa memicu penyakit kronis, seperti gorengan, makanan cepat saji, minuman manis, dan lainnya.
Tingkatkan kalori dengan mengonsumsi sayur dan buah bersama biji-bijian, kacang-kacangan, sampai daging tanpa lemak, ikan yang kaya lemak sehat, dan sebagainya.
Hal yang enggak kalah penting, tetap pertahankan kebiasaan aktif bergerak dan rutin berolahraga, ya.
Kedua kebiasaan ini baik untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan ketimbang malas bergerak.
Baca Juga: Sering Dianggap Berbahaya dan Ditakuti, Ternyata Santan Juga Punya Manfaat untuk Kesehatan
Source | : | Kompas.com,alodokter.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Grid Kids |
Komentar