GridKids.id - World Health Organization (WHO) mewajibkan warga dunia untuk memakai masker untuk mengurangi penyebaran virus corona Covid-19.
Namun, penggunaan masker juga menimbulkan masalah baru, Kids, yaitu sampah masker yang melonjak dengan tajam.
Hal ini dibuktikan dengan masker dan sarung tangan dalam jumlah besar yang ditemukan mengambang seperti ubur-ubur tersebar di dasar laut.
Dikutip dari The Guardian, 8 Juni 2020, organisasi nirlaba Perancis Operation Mer Propre yang kegiatannya termasuk mengumpulkan sampah di sepanjang Cote d'Azur, mulai membunyikan alarm peringatan pada akhir bulan lalu.
Penyelam sudah menemukan limbah sampah berupa lusinan sarung tangan lateks, masker, dan botol hand sanitizer di bawah ombak Laut Mediterania.
Jumlah masker dan sarung tangan yang ditemukan jauh dari luar biasa.
Hal ini bisa jadi mengisyaratkan adanya jenis polusi baru yang diperkirakan akan ada di mana-mana setelah jutaan orang di seluruh dunia beralih ke plastik sekali pakai untuk mencegah penyebaran virus corona.
Organisasi itu pun mendorong warga untuk menggunakan masker yang bisa digunakan kembali dan mengganti sarung tangan dengan sesering mungkin mencuci tangan.
Sebelum adanya pandemi, para aktivis lingkungan memang sudah memperingatkan ancaman terhadap lautan dan kehidupan di dalamnya dengan melonjaknya polusi plastik.
Menurut perkiraan PBB 2018, sebanyak 13 juta ton plastik masuk ke laut setiap tahun.
Sementara Laut Mediterania harus menerima 570.000 ton aliran plastik setiap tahunnya atau sama dengan membuang 33.800 botol plastik setiap menit ke laut.
Angka-angka itu berisiko tumbuh secara substansial karena negara-negara di seluruh dunia menghadapi pandemi virus corona.
Seorang politisi Perancis mengatakan, masker sering mengandung plastik seperti polypropylene.
"Dengan masa hidup 450 tahun, masker ini adalah bom waktu ekologis karena konsekuensi lingkungannya yang abadi bagi planet kita," tulisnya dalam surat kepada Presiden Perancis Emmanuel Macron.
Awal tahun ini, organisasi yang bermarkas di Hong Kong OceansAsia mulai menyuarakan keprihatinan yang sama setelah penemuan lusinan masker sekali pakai di pulau enggak berpenghuni, Soko.
"Di pantai yang panjangnya sekitar 100 meter, kami menemukan 70 masker dan itu sebuah pulau tak berpenghuni di antah berantah," kata Gary Stokes dari OceansAsia.
Ia pun khawatir kalau lumba-lumba di kawasan itu salah mengira masker itu sebagai makanan.
Baca Juga: Keren! Jepang Ciptakan Masker Super Canggih, Terkoneksi ke Ponsel dan Internet, Apa Fungsinya?
Masker dari Kulit Terong
Nah, hal ini menginspirasi seorang chef asal Yordania untuk menciptakan masker yang terbuat dari kulit terong (eggplant), Kids.
Dengan sentuhan kreativitas, seorang Chef bernama Omar Sartawi menciptakan inovasi makser dari bahan organik.
Untuk tampilannya, masker dari kulit terong ini cukup keren, lo!
Masker ini terlihat seperti masker berbahan kulit, hanya saja teksturnya sedikit berbeda.
Nah, dengan metode pengasinan, dehidrasi, dan pemasakan dengan air, potongan kulit sayur terong ini dibuat mengeras dan bertekstur seperti kulit yang biasanya digunakan pada produk fashion seperti tas, jaket, atau ikat pinggang.
Selanjutnya bahan dasar ini dibuat pola untuk mengikuti desain masker yang diinginkan.
Kulit terong itu pun dijahit bersama menggunakan benang katun untuk membuatnya jadi lebih awet.
Omar juga berkolaborasi dengan designer Yordania untuk menambah nilai seni pada masker ini agar bisa jadi mode fashion yang keren dan berkelanjutan.
Desainer lokal, Putri Nejla Asem, pun terlibat ikut menambahkan hiasan pada masker rancangan Omar tersebut.
Enggak cuma keren dan fashionable, masker kulit terong ini juga berfungsi baik untuk mencegah covid-19, serta cukup nyaman dipakai bernapas dan mudah dirawat.
Namun yang terpenting, kalau sudah jadi sampah, bahan kulit terong juga akan mudah didaur ulang.
Wah, keren!
Baca Juga: Angka Kasus Masih Terus Bertambah, Kini Dampak Virus Corona Hadirkan Masalah Baru
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id.
Source | : | Kompas.com,hai.grid.id |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar