Perawatan panjang Pasien yang berad di unit perawatan intensif atau menggunakan ventilator selama berminggu-minggu, menghabiskan waktu yang lebih lama di pusat rehabilitasi.
"Ini bisa memakan waktu hingga tujuh hari untuk memulihkan kekuatan. Semakin tua usia Anda, Anda mungkin tidak akan pernah kembali ke tingkat fungsi yang sama," kata Khan.
Berkaitan dengan studi terbaru ini, Jay Butler yang termasuk wakil direktur penyakit menular di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengatakan, tujuan riset untuk memahami efek jangka panjang dari infeksi.
"Kami mendengar laporan anekdotal tentang orang-orang yang (sembuh Covid-19) merasa kelelahan dan nafasnya pendek. Berapa lama ini terjadi, sulit diperkirakan," kata Butler.
Sementara gejala virus corona baru SARS-CoV-2 biasanya sembuh dalam dua sampai tiga minggu.
"Diperkirakan 1 dari 10 orang mengalami gejala berkepanjangan," kata Dr Helen Salisbury dari Universitas Oxford menulis dalam British Medical Journal yang terbit hari Selasa.
Salisbury mengatakan, banyak pasien Covid-19 yang memiliki rontgen dada normal dan tidak ada tanda-tanda peradangan. Namun, mereka masih belum kembali normal.
"Jika sebelumnya Anda bisa berlari 5 km tiga kali seminggu, (setelah sembuh dari Covid-19) Anda merasa terengah-ngah hanya dengan naik satu tangga. Atau saat kembali bekerja, Anda akan batuk tanpa henti dan merasa terlalu lelah," tulis Salisburry. "Tingkat kesehatan mungkin tak akan kembali seperti sedia kala dan hal ini nyata," imbuhnya.
Sementara itu, Igor Koralnik, kepala penyakit infeksi saraf di Northwestern Medicine telah meninjau literatur ilmiah yang ada saat ini.
Dia menemukan, sekitar setengah dari pasien yang dirawat di rumah sakit dengan Covid-19 memiliki komplikasi neurologis seperti pusing, penurunan kewaspadaan, sulit berkonsentrasi, gangguan bau dan rasa, kejang, stroke, dan nyeri otot.
Dalam temuan Koralnik yang telah diterbitkan di jurnal Annals of Neurology, telah memulai klinik rawat jalan untuk pasien Covid-19. Dia mempelajari apakah masalah neurologis pasca sembuh dari Covid-19 bersifat permanen atau sementara.
Terkait hal ini, Khan melihat kesamaan SARS-CoV-2 dengan HIV - virus yang menyebabkan AIDS. Banyak fokus awal adalah kematian.
"Dalam beberapa tahun terakhir, kami sangat fokus pada komplikasi kardiovaskular (jantung) dari penyintas HIV," ujar Khan.
(Penulis: Gloria Setyvani Putri)
Baca Juga: Keren! Jepang Ciptakan Masker Super Canggih, Terkoneksi ke Ponsel dan Internet, Apa Fungsinya?
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar