GridKids.id - Akibat pandemi virus corona Covid-19, masyarakat dihimbau untuk melakukan karantina mandiri di rumah.
Itu artinya, kita enggak boleh keluar rumah kalau enggak ada keperluan yang sangat penting dan mendesak.
Hal ini untuk memutus penyebaran virus corona, Kids.
Yup! Enggak dipungkiri kalau pandemi Covid-19 membuat orang di dunia jadi menjalani kehidupan yang enggak normal.
Banyak orang kehilangan pekerjaan, bahkan meninggal dunia karena virus ini.
Walau demikian, selalu ada hal yang bisa kita syukuri dari setiap keadaan, enggak terkecuali pada masa karantina ini.
“Situasi ini memang overwhelming untuk semua orang. Tetapi, kita bisa melihat banyak hal positif juga. Misalnya saja orang jadi lebih bersih, menjaga kesehatan, atau kesempatan untuk belajar banyak hal baru,” kata psikolog Rosdiana Setyaningrum MPsi.
Untuk bisa menerima keadaan dan bersyukur, menurut psikolog Diana, kita harus mengubah persepsi bahwa apa yang terjadi bukan sebuah nasib sial dan bukan kesalahan kita juga.
“Ini saatnya belajar menjdi lebih kompak, lebih kuat. Jadi manusia lebih baik, banyak melihat masalah yang ada di rumah dan lebih menghargai setiap orang karena tiap orang punya peran dalam hidup kita,” ujarnya.
Baca Juga: Agar Makanan Enggak Menumpuk saat Lebaran, Inilah 5 Cara Mudah Mengatur Isi Kulkas
Nah, inilah beberapa hal positif yang kita alami selama karantina:
1. Pengeluaran Berkurang
Walau ada banyak orang yang kehilangan pekerjaan atau pendapatannya berkurang, tetapi karantina di rumah berarti pengeluaran untuk biaya transport, makan di luar, atau biaya pembelian tiket mudik.
2. Makan Lebih Sehat
Ya, di masa pandemi ini makan di luar atau pun memesan makanan menjadi sesuatu yang mengkhawatirkan.
Sebagai gantinya, banyak orang yang berusaha belajar memasak dan mengolah bahan makanan segar di rumah.
Baca Juga: Bosan Selama Masa Karantina? Yuk Nonton Film Animasi Anak yang Seru dan Menghibur
3. Waktu Berkualitas dengan Keluarga
Bersama-sama dengan keluarga selama 24 jam di satu tempat terkadang bisa memicu perdebatan.
Namun, kesempatan ini juga bisa membuat orangtua lebih mengenali karakter anak-anak dan sebaliknya, serta membangun kekompakan melalui pembagian tugas rumah tangga atau berbagi hiburan.
4. Mengasah Kemampuan Memasak
Karena sering memasak atau membuat kue, kemampuan memasak juga otomatis berkembang pesat.
Kegiatan memasak ini juga bisa mengurangi stres, lo.
5. Rumah Lebih Bersih
Beres-beres rumah jadi salah satu pilihan aktivitas selama masa karantina ini.
Kita juga bisa lebih perhatian pada barang-barang yang selama ini menumpuk dan bisa dikumpulkan untuk donasi. Kegiatan ini juga membantu anak belajar berempati.
6. Tanaman dan Hewan Peliharaan Lebih Happy
Tanaman yang kita urus tentu akan lebih subur dan enak dipandang mata.
Begitu juga dengan hewan-hewan peliharaan yang saat ini ikut mendapat limpahan perhatian.
Baca Juga: Perbedaan PSBB, Karantina Wilayah, dan Lockdown, Ternyata Beda Banget!
7. Enggak Boros Belanja
Karena enggak bisa pergi ke mall dan pusat perbelanjaan lainnya, otomatis enggak akan ada yang bisa dibeli.
Namun, ini berlaku selama kita bisa menahan diri dari godaan membeli barang secara online, ya.
8. Polusi Berkurang
Karena masyarakat jarang bepergian dengan kendaraan, jumlah polusi pun berkurang dan udara jadi lebih bersih.
9. Lebih Spiritual
Di masa karantina ini kita juga punya waktu lebih banyak untuk melakukan ibadah di rumah atau mengikuti kelas meditasi.
Harapannya, kita menjadi lebih tenang menghadapi situasi yang serba enggak pasti.
10. Lebih Sehat
Karena jarang bertemu dengan orang lain, kita pun lebih sehat dan jarang terpapar flu atau penyakit-penyakit non-Covid lainnya.
(Penulis: Lusia Kus Anna)
Baca Juga: Manfaat dan Dampak Positif PSBB Selain Memutus Penyebaran Covid-19
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar