GridKids.id - Virus corona pertama kali muncul di akhir tahun 2019 lalu.
Sejak kemunculannya di Wuhan, Tiongkok tersebut, Covid-19 masih meresahkan warga di seluruh dunia.
Bukan cuma karena penyebarannya yang masih meluas, namun karena juga belum ditemukannya vaksin dan obat dari virus ini.
Namun, sampai sekarang, berbagai instansi pemerintah dan industri sedang berusaha membuat obat yang akan digunakan untuk menangani penyakit Covid-19.
Pakar sains dari AIM Biologicals Groups, Dr Fadhil Ahsan mengatakan bahwa pembuatan dan penggunaan obat untuk Covid-19 ini punya kategori yang berbeda-beda.
Enggak semua obat yang disebutkan untuk Covid-19 memiliki fungsi atau target sasaran yang sama terkait virus corona SARS-CoV-2, penyebab Covid-19.
Dokter Fadhil menyebutkan bahwa setidaknya, ada tiga strategi atau mekanisme kerja obat antivirus untuk Covid-19 ini.
1. Menghambat Masuknya Virus
Pada mekanismenya, obat-obatan yang memang difungsikan dalam kategori menghambat masuknya virus, akan bekerja untuk memblokir masuknya virus ke dalam sel.
"Seperti sistem terapi plasma konvalesen, yang difungsikan untuk memblokir virus-virus SARS-CoV-2 sehingga tidak masuk ke sel-sel paru," kata dokter Fadhil dalam diskusi daring bertajuk Riset dalam Menemukan Vaksin dan Obat Anti Covid-19, Jumat (15/5/2020).
Contoh obat kategori ini adalah cocktail antibodi yang dipilah dari plasma konvalesen dan kemudian diperbanyak.
Jadi, target sasaran pengobatannya lebih spesifik lagi, utamanya adalah spike protein dari virus tersebut.
Selain cocktail antibodi, frontiler obat antivirus lainnya yang berfungsi untuk menghambat masuknya virus ke dalam sel adalah APNO1 (rekombinan ACE-2) dan DAS181 (rekombinan sialidase atau nebulized).
Baca Juga: Ternyata Inilah Obat untuk Pasien Virus Corona Selama Masa Isolasi, Efeknya Mual Hingga Napas Pendek
2. Menghambat Replikasi Virus
Obat-obatan pada kategori ini bekerja saat virus SARS-CoV-2 sudah masuk ke dalam sel paru-paru.
Mereka menghambat replikasi atau beberapa langkah dari virus tersebut dengan cara seperti uncounting dan pengeluaran virus dari sel itu.
Sebagian besar obat-obatan antivirus spektrum luas berada dalam kategori menghambat replikasi virus.
Dari 80 obat antivirus spektrum luas, beberapa contoh obat yang masih dikembangkan pada fase 3 untuk penanganan Covid-19 adalah Remdesivir, Arbidol, Tamiflu, Avigan, Kaletra/Aluva, ASC09, Truvada dan BTL-tml.
3. Meredam Pperadangan Akibat Infeksi
Secara farmatologi, obat-obatan pada kategori terakhir ini enggak termasuk antivirus secara langsung.
Hal ini karena obat ini enggak menyasar pada virusnya, tetapi lebih ke arah meredam peradangan atau mengurangi inflamasi yang diakibatkan oleh infeksi virus.
Pada pasien yang punya kasus berat dari infeksi Covid-19 di paru, seperti badai sitokin; obat dalam kategori ini mencoba meredamnya agar kerusakan enggak berlanjut.
Beberapa contoh obat kategori meredam peradangan antara lain Anti interleukin 6, Aztemra atau tocilizumab, Sylvant dan Lenzilumab.
(Penulis: Ellyvon Pranita)
Baca Juga: Kabar Baik! Obat Tradisional Ini Sudah Terbukti Efektif Sembuhkan Covid-19 di Tiongkok
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar