2. Spanyol
Kondisi yang kurang lebih sama juga terjadi di Spanyol, negara tetangga Italia yang dipisahkan oleh Laut Mediterania.
Kasus Covid-19 di Negeri Matador ini bahkan sempat menduduki posisi tertinggi kedua secara global, di bawah Amerika Serikat.
Ini artinya, kasus di sana menjadi yang tertinggi di Benua Eropa.
Namun saat ini perlahan negara itu telah melewati titik puncaknya, angka kasus baru semakin hari secara konsisten semakin menurun.
Kebijakan penguncian yang diberlakukan pemerintah pun mulai dilonggarkan.
3. Inggris
Inggris juga menjadi salah satu negara di Eropa yang sudah menunjukkan progres terkait menjaga angka infeksi Covid-19 tetap stabil.
Sementara penurunan yang terjadi belum lah sesignifikan penurunan yang terjadi di Spanyol dan Italia.
Meskipun demikian, pemerintah Inggris telah berencana untuk melonggarkan aturan penguncian.
Menyikapi hal ini, pakar kesehatan mengeluarkan peringatan jika pemerintah terlalu cepat melonggarkan aturan malah bisa menyebabkan gelombang infeksi baru setelahnya.
Untuk itu, pemerintah diminta untuk tidak terburu-buru melonggarkan kuncian.
4. Amerika Serikat
Begitu juga dengan Amerika Serikat, sebagai negara dengan catatan jumlah kasus infeksi virus corona tertinggi di dunia, pertumbuhan kasus baru di sana memang sudah terlihat melambat.
Namun, progresnya belum terlihat konsisten, sekali waktu kasus baru masih ditemukan meningkat.
Hal itu menandakan Negari Paman Sam itu belum disarankan untuk mengambil langkah pengurangan upaya penahanan persebaran virus.
Baca Juga: Apa Itu Pandemi dan Perbedaannya dengan Epidemi Terkait Virus Corona
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar