GridKids.id - Akibat pandemi virus corona Covid-19, masyarakat dihimbau untuk tetap berada di rumah.
Itu artinya, pembelajaran pun juga dilakukan di rumah.
Hal ini tentu saja enggak mudah untuk sebagian orang. Terlebih, yang enggak punya fasilitas memadai untuk belajar.
Saat ini, belajar enggak cuma membutuhkan buku, namun juga internet, gadget seperti ponsel dan laptop, bahkan juga televisi.
Bagi siswa yang enggak mempunyai alat penunjang belajar tersebut, pasti akan repot.
Hal ini dialami oleh seorang pelajar yang belakangan viral di media sosial.
Seorang pengguna akun Twitter bernama @amin_agustin, sering melihat seorang remaja perempuan bermain ponsel di dekat rumahnya.
Ternyata, remaja itu mengetahui password Wi-Fi yang terpasang di rumah Kak Amin dan memanfaatkannya.
Mengetahui hal tersebut, Kak Amin berencana untuk mengganti password Wi-Finya.
Namun, rencana tersebut ia urungkan karena melihat remaja itu membawa buku.
Ternyata, remaja itu mamanfaatkan Wi-Fi untuk mengerjakan tugas sekolahnya.
Setelah ditelusuri, ternyata remaja itu mengetahui password Wi-Fi di rumah Kak Amin dari adiknya, yang sering belajar dan bermain bersama anak Kak Amin.
Postingan Kak Amin ini langsung ramai komentar dari warganet yang kebanyakan memuji sikap Kak Amin.
Namun, hal ini membuktikan kalau ada beberapa pelajar yang terkendala untuk belajar di rumah.
Baca Juga: Menyentuh Hati, Anak Down Syndrome Menghibur Bocah dengan Autisme, Kisahnya Membuat Haru Warganet
Tantangan dan Kendala Belajar dari Rumah
Melansir Kumparan.com, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) melakukan survei Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) mulai 13-20 April 2020 lalu.
Survei ini mencakup 1.700 siswa, dari jenjang SD sampai SMA sederajat di 20 provinsi dan 54 kabupaten/kota di Indonesia.
Hasilnya, sebanyak 77,8 persen responden mengatakan kalau kesulitan yang dihadapi selama PJJ adalah tugas yang menumpuk.
Hal ini dikarenakan dalam waktu bersamaan, masing-masing guru memberikan tugas. Pdahal, waktu untuk mengerjakannya pun terbatas.
"Dalam sehari siswa harus mengerjakan beberapa tugas sedikitnya dari 3 bidang studi," ungkap Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Ibu Retno Listyarti, melalui konferensi pers online, Senin (27/4).
Selain tugas yang banyak, sebanyak 42,2 persen siswa juga mengeluhkan enggak adanya kuota internet.
Hasil survei lain juga menyebutkan kalau sebanyak 53,6 persen responden enggak punya fasilitas Wi-Fi di rumahnya, sementara sisanya punya.
Sementara itu, 37,1 persen responden mengatakan tantangan lain yang dihadapi adalah waktu yang sempit untuk menyelesaikan tugas.
Survei berbeda mengungkap kalau waktu yang digunakan untuk menyelesaikan tugas berat selama 1-3 jam sebanyak 44,1 persen, kemudian 3-6 jam sebanyak 34,2 persen responden dan lebih dari 6 jam sehari sebanyak 21,6 persen responden.
"Waktu tugas yang sempit ini (membuat anak) merasa kurang istirahat dan kelelahan," tambah Ibu Retno.
Terakhir, ada 15,6 persen responden mengatakan tantangan yang dihadapi saat PJJ adalah enggak punya peralatan yang mumpuni seperti laptop atau ponsel untuk menunjang belajar daring.
Sedangkan dari survei yang berbeda menunjukkan kalau mayoritas siswa menggunakan telepon genggam sebanyak 95,4 persen, kemudian laptop sebanyak 23,9 persen siswa dan terakhir 2,4 persen anak menggunakan komputer PC untuk melaksanakan PJJ.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di www.gridstore.id.
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar