GridKids.id - Dunia masih berjuang untuk dapat menghadapi pandemi virus corona.
Seperti yang telah banyak diketahui, virus corona yang menyebabkan penyakit covid-19 ini menyebar dengan sangat cepat.
Cara penularannya pun terbilang cukup mudah karena bisa menular antar manusia dengan percikan alias droplets dari pasien yang terinfeksi ke orang yang sehat.
Lebih bahayanya lagi, percikan yang telah terinfeksi virus tersebut bisa menempel di permukaan berbagai benda mati.
Kalau enggak sengaja tersentuh oleh tangan, kemudian tangan tersebut menyentuh bagian wajah seperti mata, hidung, dan mulut, maka virus itu seketika bisa masuk ke dalam tubuh.
Itulah mengapa cuci tangan menggunakan sabun dan air yang mengalir sangat penting dilakukan karena bisa membantu mencegah penularan virus corona.
Dilansir dari Kompas.com, jumlah kasus virus corona di seluruh dunia per Minggu (12/4/2020) pagi, tercatat ada sebanyak 1.775.210 kasus.
Jumlah kematian akibat virus corona mencapai 108.544, sedangkan sebanyak 401.517 pasien dilaporkan telah sembuh.
Nah, pasien yang sembuh apakah benar-benar kembali pulih secara total, ya, Kids?
Kerusakan Tubuh yang Abadi
Peneliti menemukan temuan terbaru, yakni pasien yang selamat dari covid-19 masih bisa menderita kerusakan tubuh yang abadi.
Di Tiongkok dilakukan berbagai studi tentang pasien yang berhasil sembuh dari infeksi virus corona.
Menurut Los Angeles Times yang dilansir Kompas.com, pasien yang pulih di sana menunjukkan gangguan fungsi hati dan jantung.
Kepada Los Angeles Times, Dr Harlan Krumholtz yang merupakan seorang ahli jantung di Universitas Yale mengungkapkan bahwa penyakit covid-19 enggak cuma gangguan pernapasan.
Covid-19 disebut Dr Krumholtz bisa memengaruhi jantung, hati, ginjal, otak, sistem endokrin dan sistem darah.
Selain itu, adanya peradangan dari respon imun tubuh juga berkaitan dengan penyakit stroke dan serangan jantung.
Pasien Sembuh Ditemukan Kambuh
Covid-19 adalah penyakit baru yang membuat peneliti bertanya-tanya apakah virus corona yang menjadi penyebabnya bisa "tertidur" di dalam tubuh sekian lama.
Lalu, setelah bertahun-tahun tertidur, mungkinkah virus corona akan kembali hidup dengan cara yang sama seperti virus herpes penyebab cacar air yang bisa muncul kembali sebagai herpes zoster.
Baca Juga: Setelah Sembuh dari Virus Corona, Fungsi Paru-Paru Bisa Jadi Berkurang, Apakah Bisa Kembali Normal?
Masih melansir dari Los Angeles Times, disebut bahwa belum ada yang selamat dalam jangka panjang dari penyakit baru ini.
Di Tiongkok, diketahui korban pertama covid-19 kambuh lagi hanya tiga bulan lebih sedikit dari awal pasien tersebut terinfeksi virus corona.
Tenaga medis tentunya sudah sangat sibuk merawat pasien yang masih sakit dan kurang bisa memantau perkembangan sekian banyak pasien yang telah dinyatakan sembuh.
Dokter khawatir kalau setelah masa ini berlalu, pasien dengan organ tubuh yang telah diserang virus corona enggak akan bisa pulih dengan cepat atau sepenuhnya pulih.
Hal itu dikhawatirkan akan membuat pasien jadi lebih rentan selama beberapa bulan atau tahun mendatang, Kids.
Baca Juga: Kasus Virus Corona Masih Terus Meningkat, Pemerintah Saat Ini Khawatirkan Orang Tanpa Gejala (OTG)
Dikutip dari Kompas.com, Dr Joseph Brennan, seorang ahli jantung di Yale berpikiran kalau ada gejala sisa dalam jangka panjang.
Dr Brennan mengingatkan bahwa penyakit covid-19 sangat luar biasa.
Menurutnya, kemungkinan beberapa orang dari pasien yang berhasil sembuh bisa menghadapi masalah kesehatan yang berkelanjutan setelahnya.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Tonton video ini, yuk!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Rahwiku Mahanani |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar