GridKids.id - Enggak dipungkiri, virus corona membawa kecemasan atau bahkan kesedihan bagi banyak orang.
Banyak yang telah kehilangan orang tersayang akibat pandemi ini.
Maka dari itu, supaya wabah ini lekas reda dan enggak makin banyak korban berjatuhan, setiap orang harus turut berperan, Kids.
Dokter perannya mengurusi pasien yang sakit. Nah, peran yang bisa diambil kalau kita adalah seorang pelajar, yakni dengan menaati perintah untuk belajar di rumah.
Baca Juga: Siapa Sangka Pola Hidup Sehat Bisa Bantu Lawan Virus Corona, Ternyata Caranya Gampang Banget!
Selain itu, jaga kebersihan selalu dengan rajin mencuci tangan dan juga menunda bepergian atau kontak dengan banyak orang terlebih dahulu.
Nah, selagi kita melakukan pembatasan sosial alias social distancing di rumah demi memutus rantai penyebaran virus corona, kita enggak boleh putus harapan.
Kalau semua orang kompak menjalankan perannya masing-masing, semua pasti dapat teratasi, Kids.
Di tengah perjuangan melawan pandemi virus corona ini, sejenak kita simak kabar baik dari seluruh dunia biar kita jadi semangat, yuk!
70 ribu Orang di Tiongkok Sembuh
Virus corona diduga pertama kali muncul di Kota Wuhan, Tiongkok. Banyak sekali orang yang terinfeksi di negara ini, Kids.
Namun, seiring berjalannya waktu dengan menjalankan penutupan sementara atau lockdown, wabah tersebut mulai bisa mereka atasi.
Saat ini, sudah lebih dari 70 ribu orang di Tiongkok dinyatakan berhasil sembuh, lo.
Baca Juga: Jadi Superhero di Tengah Karantina Virus Corona, Spider-Man Ini Bantu Tetangga Berbelanja
Beijing bahkan mengklaim bahwa mereka dapat menghentikan penyebaran virus corona tersebut, Kids.
Klaim tersebut ialah berdasarkan kasus lokal yang makin hari makin menurun, bahkan sempat dilaporkan kalau di sana enggak ada tambahan kasus lokal baru.
Kasus baru virus corona di sana diketahui adalah kasus impor, yakni berasal dari pendatang dan bukannya penularan antara warga lokal, Kids.
Sepertiga Penderita di Korea Selatan Sembuh
Korea Selatan sejauh ini adalah negara dengan kasus virus corona tertinggi di kawasan Asia.
Sebanyak lebih dari 9 ribu orang dikabarkan positif terjangkit virus corona, tapi sebanyak 3.507 orang dinyatakan sembuh, Kids.
Pada Selasa (24/4/2020), Seoul hanya melaporkan ada tambahan 76 kasus harian.
Selama 14 hari berturut-turut mereka mengumumkan bahwa hanya ada tambahan kasus bari di bawah 100 infeksi.
Kasus baru infeksi virus corona di Negeri Gingseng tersebut memang mengalami penurunan dan itu merupakan hal baik, Kids.
Akan tetapi, pemerintah setempat tetap waspada. Mereka terus melakukan tes cepat pendeteksian dini virus corona sebagai langkah utama.
Sejak Minggu, Seoul juga telah memberlakukan kebijakan pembatasan sosial selama 15 hari.
Untuk sementara di sana berbagai kegiatan seperti keagamaan, olahraga, dan hiburan dilarang demi mencegah penularan.
Warga yang Sembuh di Italia Melebihi Angka Kematian
Sejauh ini, Italia sudah melaporkan ada sebanyak 6.077 meninggal dunia akibat virus corona.
Berdasarkan data tersebut, Italia pun menjadi negara dengan korban meninggal tertinggi karena Covid-19 di dunia, Kids.
Negeri Pizza ini bahkan harus menerapkan kebijakan penguncian sementara yang dimulai dari kawasan terparah di utara.
Namun demikian, diberitakan oleh Newsweek diberitakan bahwa ada sebanyak 7.432 orang yang berhasil sembuh.
Kabar baik dari Italia enggak hanya itu, Kids. Dalam dua hari berturut-turut, Roma juga mengumumkan bahwa terjadi penurunan kasus dalam laporan kematian harian sejak Minggu pekan lalu.
Berdasarkan laporan yang disajikan Universitas John Hopkins, lebih dari 103.000 orang, tepatnya 103.396 di dunia dinyatakan sembuh dari virus corona.
Semoga pandemi virus corona segera dapat teratasi, ya, Kids!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Tonton video ini, yuk!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Rahwiku Mahanani |
Editor | : | Grid Kids |
Komentar